Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OJK Apresiasi Upaya Perbankan Mitigasi Risiko Gunung Agung

        OJK Apresiasi Upaya Perbankan Mitigasi Risiko Gunung Agung Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Denpasar -

        Otoritas Jasa Keuangan mengapresiasi sejumlah perbankan di Bali yang menyiapkan upaya relokasi jaringan kantor, mendata debitur, dan karyawan di kawasan rawan bencana untuk mitigasi risiko darurat Gunung Agung.

        Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah di Denpasar, Minggu (29/10/2017), menjelaskan langkah tersebut sebagai upaya antisipatif perbankan menghadapi situasi darurat Gunung Agung.

        Apalagi Pemerintah Provinsi Bali telah memperpanjang masa darurat penanganan pengungsi selama 14 hari hingga 9 November 2017. Perpanjangan masa penanganan darurat pengungsi itu merupakan yang ketiga kalinya sejak gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu ditetapkan status awas sejak 22 September 2017.

        Hizbullah menjelaskan perbankan yang memiliki kantor cabang di kawasan rawan bencana Gunung Agung di Kabupaten Karangasem juga telah memindahkan dokumen penting ke kantor cabang terdekat. Menurut dia, beberapa bank yang ada di kawasan rawan juga telah mengaktifkan organisasi tanggap rawan bencana.

        Hal sama juga dilakukan BPR yang berada di kawasan rawan bencana di antaranya untuk lokasi kantor pusat bank berada 10 meter dari sungai aliran lahar dingin Gunung Agung maka bank akan melakukan relokasi sementara kantor ke Denpasar.

        Untuk debitur yang berada di daerah terdampak bencana, kata dia, mitigasi yang telah dilakukan oleh bank antara lain melakukan pemindahan dokumen penting ke Denpasar, relokasi kantor yang berada di daerah terdampak bencana, pendataan debitur yang terdampak dan melakukan pemindahan jaringan ke Denpasar.

        "Upaya mitigasi yang telah dilakukan oleh bank antara lain pemantauan terhadap debitur yang berada di daerah terdampak," imbuhnya.

        Sedangkan untuk bank umum seperti BRI, BNI dan Mandiri, Hizbullah menjelaskan mereka telah merelokasi kantor-kantor yang berada di wilayah yang diprediksi terdampak Gunung Agung apabila erupsi.

        Sebelumnya, OJK mencatat berdasarkan hasil rekapitulasi sementara data keuangan BPR di Bali terdapat 56 BPR yang memiliki debitur yang diperkirakan terdampak Gunung Agung dengan baki debet Rp222,3 miliar sedangkan 12 bank umum termasuk BPD Bali dan Bank Mantap yang memiliki debitur yang diprediksi terdampak bencana Gunung Agung dengan baki debet mencapai sekitar Rp1,4 triliun.

        "Bank lokal Bali juga memberikan kemudahan atau keringanan bagi debitur khususnya kredit produktif yang berada dalam kawasan 12 kilometer dari Gunung Agung," katanya. (FNH/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: