Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kembali didorong memanfaatkan teknologi informasi untuk memasarkan produknya. Tak hanya melalui media sosial tapi juga marketplace seperti Lazada, Bukalapak, Blibli, hingga Shopee dan OLX.
Pasalnya, grafik kepercayaan pembelian produk oleh konsumen mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahun. Termasuk data transaksi juga tercatat dengan baik. Itu yang disampaikan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dalam Kenduri e-UKM di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (9/11/2017).
"Kita bekerjasama dengan BPS dan mudah-mudahan ada data valid dari beberapa platform untuk dipublikasi oleh media karena datanya masih berupa asumsi, sedangkan kita benar-benar ingin kombinasikan dari seluruh industri,? kata Bima Laga, Head of Tax, Infrastructure and Cyber Security Division idEA.
Saat ini transaksi online masih dilakukan secara informal yakni melalui media sosial dan chatting sehingga akan diarahkan ke transaksi formal yakni masuk dan menggunakan marketplace yang ada sehingga data transaksi dapat diketahui dan rapi.
?Mereka (UMKM) harus benar-benar memanfaatkan platform ini. Kita tidak melarang berjualan di media sosial tapi kembangkan juga di marketplace dan website sendiri karena lebih murah dan punya domain. Mahal itu karena sebelumnya belum mengetahui,? lanjutnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Koperasi kota Balikpapan, Dortje Marpaung menambahkan, pelaku UMKM melalui online banyak yang masih pemula sehingga harus mampu mengoptimalkan website mereka untuk berjualan. Termasuk mengetahui segmen produk yang dipasarkan.
"Makanya perlu adanya workshop seperti ini dan pelaku UMKM juga memanfaatkan peluang. Tidak sekadar hadir dalam workshop tapi ada upaya untuk mengubah cara memasarkan produk mereka menjadi online marketing," imbuhnya.
Sehingga perlu terus dilakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM. Mengingat di era milenial saat ini jugga menjadi tantangan karena generasi sekarang lebih cenderung menyukai hiburan dan traveling ketimbang berbelanja online.
"Era digital tidak bisa kita kesampingkan dan mudah-mudahan workshop ini termasuk kegiatan serupa pada beberapa hari sebelumnya mamoh menggugah para pelaku UMKM bisa menemukan strategi yang tepat dalam berjualan secara online," tukasnya.
Kenduri e-UKM ini diikuti 250 peserta dengan latar belakang 8 persen belum punya usaha dan 85 persen peserta sudah punya usaha dan sudah berjualan online. Termasuk memanfaatkan teknologi digital sebagai salah satu solusi untuk memasarkan produk dan jasanya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil