Uni Afrika: Aksi Militer di Zimbabwe Layaknya Sebuah Kudeta
Pengambilalihan kekuasaan dan penahanan Presiden Zimbabwe oleh Presiden Robert Mugabe "tampaknya seperti sebuah kudeta", blok regional utama yang dilaporkan oleh Uni Afrika atau African Union.
Pemimpin Uni Afrika, Alpha Conde, mengatakan Uni Afrika menuntut segera kembali ke tatanan konstitusional.
Pihak militer membantah melakukan kudeta dan mengatakan bahwa Mugabe aman dan militer bertindak melawan "penjahat" yang mengelilinginya. Langkah mereka mengikuti perebutan kekuasaan mengenai siapa yang mungkin menggantikan Mugabe.
Wakil presidennya, Emmerson Mnangagwa dipecat pekan lalu, membuat istri Mugabe, Grace, sebagai calon penggantinya, namun hal tersebut membuat pejabat tinggi militer merasa dikesampingkan.
Mugabe (93), telah mendominasi panggung politik negara tersebut sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1980.
Menanggapi perkembangan tersebut, Conde, yang juga presiden Guinea, mengatakan bahwa tentara Zimbabwe "telah berusaha untuk mengambil alih kekuasaan".
?Uni Afrika memiliki "perhatian serius" pada situasi tersebut dan "mengulangi dukungan penuhnya terhadap institusi hukum negara tersebut," pungkas Conde, sebagaimana dikutip dari BBC, Kamis (16/11/2017).
Wartawan BBC Anne Soy di Zimbabwe menunjukkan bahwa Mesir dikeluarkan dari Uni Afrika setelah kudeta tahun 2013, jadi mungkin militer Zimbabwe berusaha menghindari pertentangan blok tersebut dengan tidak menggambarkan tindakan mereka sebagai kudeta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: