Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Tidak hanya konsumsi bahan bakar minyak atau BBM, penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) pun diprediksi meningkat tajam pada masa Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi telah menyiapkan penambahan stok elpiji-sebutan lain LPG, baik subsidi maupun non-subsidi.?
Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina MOR VII Sulawesi, M Roby Hervindo, mengatakan pihaknya menyiapkan tambahan stok elpiji subsidi sebesar 1.606 metrik ton atau setara 535.360 tabung. Adapun untuk elpiji non-subsidi, BUMN di bidang energi itu menyiapkan tambahan stok mencapai 354 metrik ton atau setara 29.482 tabung.
"Pertamina siap melakukan penambahan stok LPG, termasuk penambahan penyaluran. Semua itu akan dikawal oleh satgas yang dibentuk untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM maupun LPG pada masa Natal dan Tahun Baru," kata Roby, Senin, (17/12/2017).
Roby mengungkapkan konsumsi rata-rata elpiji subsidi selama masa Natal dan Tahun Baru diprediksi naik 11 persen dibandingkan hari biasa. Bahkan, lonjakannya diperkirakan mencapai 30 persen jika dibandingkan tahun lalu. Pertamina memperkirakan konsumsi elpiji sempat turun hingga 64 persen atau setara 487 metrik ton pada 24 Desember.?
"Berangsur akan naik kembali menjelang Tahun Baru, diperkirakan sekitar 2 persen atau sebesar 1.414 metrik ton pada 30 Desember 2017. Adapun konsumsi tertinggi diestimasi terjadi pada H+6 Tahun Baru 2018 yakni sebesar 1.500 Metrik Ton atau naik 12 persen," ujar Roby.
Di sisi lain, konsumsi elpiji non-subsidi diperkirakan mengalami lonjakan hingga 27 persen dibandingkan hari normal. Kenaikannya bahkan menembus 42 persen jika dibandingkan tahun lalu. Pemicunya yakni gencarnya penetrasi varian baru Bright Gas.?
Roby menyebut pihaknya memperkirakan pada H-1 Natal 2017, konsumsi elpiji non-subsidi diprediksi turun 19 persen atau sebesar 78 metrik ton. Selanjutnya, akan naik kembali pada H-2 Tahun Baru sebesar 17 persen atau 113 metrik ton.
"Konsumsi tertinggi diperkirakan terjadi pada pasca tahun baru yakni H+3 Tahun Baru 2018 sebesar 40 persen atau 135 metrik ton," tutup Roby.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: