Rilis data PDRB DKI Jakarta oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Februari 2018 menandakan terus berlanjutnya momentum peningkatan pertumbuhan ekonomi Ibu Kota.
Ekonomi DKI Jakarta pada 2017 tercatat tumbuh mencapai 6,22% (yoy), terakselerasi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang tercatat sebesar 5,88% (yoy).
Meski demikian, dengan melemahnya kinerja belanja pemerintah pada akhir tahun, pertumbuhan ekonomi Ibu Kota pada triwulan IV tercatat melemah dengan angka pertumbuhan yang hanya mencapai 5,88% (yoy).
"Di samping adanya dorongan dari pelaksanaan pilkada, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di tahun ini sudah mulai terdorong oleh peningkatan kegiatan investasi dan ekspor Jakarta yang mampu memanfaatkan perbaikan ekonomi global dan nasional," ujar Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Fadjar Majardi di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Secara keseluruhan tahun, akselerasi pertumbuhan ekonomi didorong oleh membaiknya investasi dengan pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada 2017 yang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama dengan terus berlanjutnya investasi bangunan yang diinisiasi oleh Pemerintah melalui pembangunan sejumlah proyek infrastruktur dan konstruksi yang dimulai serentak pada awal 2017.
Bersamaan dengan peningkatan kinerja ekspor, akselerasi kinerja investasi tersebut berimplikasi pada dorongan kinerja impor sehingga pertumbuhan impor pada keseluruhan 2017 juga mengalami akselerasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Di sisi lain, kemampuan konsumsi rumah tangga di DKI Jakarta selama tahun 2017 tetap terjaga dengan capaian pertumbuhan yang menguat dibandingkan tahun sebelumnya," ungkapnya.
Sementara itu, pesta demokrasi yang berlangsung pada 2017, khususnya Pilkada serentak di DKI Jakarta serta beberapa daerah lainnya turut berkontribusi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi Ibu Kota, melalui capaian konsumsi Lembaga Non-Publik yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh cukup tinggi pada 2017.
Akselerasi pertumbuhan pada komponen pengeluaran tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan lapangan usaha (LU) utama di Ibu Kota. Semakin meningkatnya konsumsi rumah tangga selama tahun 2017 memberikan dorongan positif pada LU Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor yang tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, serta direspons oleh pertumbuhan LU Industri Pengolahan yang juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, untuk memenuhi kebutuhan tingkat penjualan.
Lebih lanjut, aktivitas Ibu Kota yang disibukkan dengan pembangunan sejumlah infrastruktur dan konstruksi mendorong akselerasi pertumbuhan LU Konstruksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: