Produktivitas padi dengan pola tanam hazton yang dikembangkan oleh Bank Indonesia di Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh, mencapai 11 ton/hektare.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lhokseumawe Yufrizal, kepada wartawan di Lhokseumawe, Sabtu mengatakan, produktivitas pada panen perdana kelompok tani Mon Jambee, Kecamatan Jeumpa, pada Kamis (1/3/2018), bervariasi, paling rendah 8,6 ton dan tertinggi 11,1 ton/ha.
Lanjutnya, dalam pandangan pihaknya, dengan produktivitas rata-rata 9,2 ton/ha, menunjukkan bahwa penanaman padi dengan pola tanam hazton lebih baik daripada pola tanam konvensional yang selama ini dilakukan oleh petani.
Bahkan, sebut Yufrizal lagi, saat masa tanam, tanaman padi di kawasan tersebut sedang diserang oleh hama wereng. Akan tetapi, mampu bertahan di atas rata-rata sistem penanaman konvensional.
"Selain itu, tahun ini merupakan tahun pertama penanaman sehingga para petani juga masih pada tahap belajar, sehingga kami yakin pada tahun-tahun berikutnya dengan doa dan ikhtiar kita bersama, akan memperoleh hasil yang jauh lebih optimal lagi," jelas Kepala BI Lhokseumawe tersebut.
Pembinaan terhadap petani dengan pola tanam hazton seluas 15 hektare tersebut, telah dimulai sejak 2017 yang diawali dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkab Bireun dengan KPw BI Lhokseumawe.
Dalam pelaksanaan klaster dimaksud, Bank Indonesia menyediakan berbagai bantuan kepada petani, seperti bibit, pupuk, dan pestisida.
Selain itu, kelompok tani juga telah diberikan berbagai pelatihan, seperti teknik budidaya dengan pola tanam hazton, penanganan hama penyakit dan tanaman. Selain itu, diikutsertakan dalam studi banding ke Pontianak, Kalbar, tempat pertama kali padi dengan pola tanam hazton ini dikembangkan, terang Kepala KPw BI Lhokseumawe.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: