Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BTN Dukung Elektrifikasi 305 Rumah di Larantuka

        BTN Dukung Elektrifikasi 305 Rumah di Larantuka Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN mendukung program elektrifikasi 305 rumah di Larantuka dalam rangka kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri yang dilakukan di wilayah Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

        Direktur Bank BTN Nixon L Napitupulu menjelaskan perseroan sangat concern dalam membantu masyarakat sebagai wujud dan tanggung jawab Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BTN.

        "Jadi, kami sangat mendukung program ini agar bagaimana dengan kegiatan ini masyarakat di Larantuka dapat menikmati listrik," jelasnya di sela-sela acara penyerahan bantuan CSR bersama Kementrian BUMN di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu (7/3/2018).

        Bantuan elektrifikasi BUMN Hadir untuk Negeri di NTT dilakukan di enam desa yang meliputi Desa Kolaka, Desa Bahinga, Desa Bandona, Desa Waibao, Desa Lewobunga dan Desa Nusa Nipa. Bank BTN concern pada tiga desa, yaitu Desa Waibo, Nusa Nipa, dan Lewobunga.

        "Dengan kegiatan yang dilakukan oleh perseroan di wilayah tersebut maka rasio elektrifikasi di tiga Desa tersebut total bisa mencapai 60,63%," kata Nixon.

        Dalam kesempatan tersebut, Bank BTN juga memberikan bantuan pembangunan 10 rumah pejuang integrasi eks Timor Timur dan sejumlah pembangunan fisik lainnya.?

        Sementara itu, Menteri BUMN Rini M Soemarno menjelaskan listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat sehingga dengan bantuan yang diberikan tentunya memberikan manfaat bagi masyarakat. Ini merupakan bentuk nyata BUMN hadir untuk masyarakat di wilayah Larantuka, NTT.

        "Pemerintah terus mendorong peningkatan rasio elektrifikasi desa terutama di daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) Indonesia. Rasio elektrifikasi provinsi NTT sebesar 53,1% atau terendah kedua setelah provinsi Papua 52,4%," kata Rini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: