Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Tinggi Jadi Alasann Bulog Kesulitan Serap Beras Petani

        Harga Tinggi Jadi Alasann Bulog Kesulitan Serap Beras Petani Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
        Warta Ekonomi, Kediri -

        Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Kediri, Jawa Timur, terkendala dengan tingginya harga beras di penggilingan, daripada HPP (harga pembelian pemerintah), sehingga penyerapan juga masih terbatas.

        "Saat ini penyerapan berasnya masih 7.456 ton. Ini salah satunya karena kendala harga di penggilingan yang masih di atas HPP," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri, Defrizal saat dikonfirmasi di Kediri, Jumat.

        Ia mengatakan, harga beras di tingkat penggilingan kini mencapai angka Rp8.200 hingga Rp8.500 per kilogram. Padahal, HPP yang telah ditetapkan harganya adalah Rp8.030 per kilogram. Hal ini membuat penyerapan beras juga masih belum optimal.

        Pada 2018, target penyerapan beras untuk Bulog Kediri adalah 37 ribu ton setara beras. Penyerapan terus dilakukan di seluruh wilayah Bulog Kediri, yaitu Kota/Kabupaten Kediri serta Kabupaten Nganjuk, terlebih lagi saat ini masih masuk panen raya.

        Pihaknya mengakui, saat ini panen raya hampir selesai. Panen raya di awal tahun mulai Maret-April 2018. Namun, bulog tetap optimistis target yang telah ditetapkan tersebut bisa terealisasi.

        Bulog telah bekerja sama dengan 22 mitra penggilingan dan koperasi kodim baik di Kediri maupun Nganjuk. Selain itu, bulog juga telah membentuk satgas pengadaan sebanyak empat unit. Satgas itu tugasnya juga sama dengan mitra, untuk penyerapan gabah petani.

        "Kami tetap optimistis ke depan target bisa terpenuhi. Kami dalam pembelian untuk kualitas juga sesuai dengan inpres dan harga masih sesuai dnegan ketetapan di HPP," kata dia.

        Dalam pembelian beras, bulog juga telah menetapkan harga fleksibilitas, yang nominalnya lebih besar dari harga pembelian pemerintah (HPP). Jika hingga akhir 2017, harga fleksibilitas adalah HPP ditambah dengan 10 persen, untuk pembelian 2018 ini adalah HPP ditambah menjadi 20 persen.

        Pihaknya juga memastikan, stok itu juga bisa mencukupi untuk ketahanan pangan di wilayah Bulog Kediri. Selain penyerapan, masih ada stok beras di gudang, yang dimanfaatkan untuk beragam keperluan, seperti pemberian rastra maupun untuk beras cadangan pemerintah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: