Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masalah Pengosongan Lahan Jadi Faktor Penghambat Pembangunan Depo LRT Tambun

        Masalah Pengosongan Lahan Jadi Faktor Penghambat Pembangunan Depo LRT Tambun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Bekasi -

        PT Adhi Persada Properti mengatakan adanya warga yang menempati lahan proyek pembangunan depo kereta api ringan (light rail transit/LRT) di Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memicu keterlambatan pengerjaan proyek itu.

        Padahal sosialisasi tentang penggunaan lahan itu sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dan Kantor Badam Pertanahan Nasional Kabupaten Bekasi.

        "Saat ini sedang dalam proses penyiapan lahan. Adanya beberapa warga yang menempati lahan tersebut, membuat progres pembangunan depo terlambat," kata Direktur Utama PT Adhi Persada Properti Agus Sitaba di Bekasi, Minggu.

        Agus mengatakan ada sekitar enam hektare lahan yang tidak bisa dikembangkan menjadi depo LRT. Padahal lahan di sana milik negara yang diserahkan ke induk perusahaan yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) selaku pelaksana proyek LRT Jabodebek.

        "Keberadaan LRT sangat dibutuhkan untuk menunjang transportasi warga yang tinggal di sekitar DKI Jakarta," katanya.

        Agus sudah memperkirakan bahwa Bekasi akan menjadi kota besar sebagai daerah megapolitan penyangga Jakarta. Di Bekasi juga marak dibangun mega proyek lainnya sehingga wilayah setempat sangat potensial dalam pengembangan sektor properti.

        Dia mengatakan di Jatimulya, ada sekitar 15 hektare lahan yang belum dikembangkan untuk depo LRT, pengembangan hunian dan kawasan komersial.

        Agus menambahkan posisi lahan yang menjadi satu dengan Stasiun LRT ke depan akan menjadi pilihan masyarakat dalam mencari hunian karena telah terintegrasi dengan sistem transportasi massal.

        "Sebagian lahan sudah kami kembangkan melalui pembangunan apartemen (Kawasan LRT City) yang saat ini sudah dihuni oleh masyarakat. Kami juga tengah membangun kawasan komersiil di wilayah setempat," katanya.

        Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Islam'45 Bekasi Harun Al Rasyid mengatakan perkembangan Bekasi saat ini tidak lagi hanya berperan sebagai penopang Jakarta, akan tetapi sedang mengarah pada sebuah kota metropolis.

        Gencarnya pembangunan berbagai infrastruktur terutama di bidang transportasi akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagi perkembangan daerah. Selain itu bakal mengubah wajah Bekasi menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: