Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank DKI Berhasil Turunkan NPL Q1 2018 Menjadi 4,08%

        Bank DKI Berhasil Turunkan NPL Q1 2018 Menjadi 4,08% Kredit Foto: Antara/Hamid
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank DKI berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) pada kuartal I 2018 dari 5,37% NPL gross menjadi 4,08% serta NPL bersih (nett) dari 2,86% menjadi 2,58%.

        Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi, menuturkan membaiknya rasio NPL tersebut didorong dengan upaya perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan secara prudent (kehati-hatian). Beberapa hal lainnya juga dilakukan untuk menekan NPL yaitu dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip "four eyes principles", sentralisasi proses analisis dan administrasi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perkreditan.

        "Bank DKI juga melakukan penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan dan restrukturisasi kredit," ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (29/4/2018).

        Berbagai upaya tersebut menjadikan kinerja keuangan di kuartal I 2018 meningkat positif. Total aset tumbuh 11,56% dari Rp45,92 triliun per Maret 2017 menjadi Rp51,22 triliun per Maret 2018.

        Pertumbuhan total aset didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 17,17%, dari Rp33,33 triliun per Maret 2017 menjadi Rp39,05 triliun per Maret 2018.

        Adapun komposisi DPK terdiri atas simpanan giro dan tabungan per Maret 2018 yang tercatat masing-masing sebesar Rp8,06 triliun dan Rp6,38 triliun, sedangkan simpanan dana deposito tercatat sebesar Rp24,60 triliun.

        Penyaluran kredit juga menunjukkan pertumbuhan dari Rp24,27 triliun per Maret 2017 menjadi Rp25,41 triliun per Maret 2018 atau tumbuh sebesar 4,70%.

        Pertumbuhan kredit yang signifikan terjadi pada sektor mikro dan korporasi, dengan?penyaluran kredit mikro tumbuh signifikan sebesar 58,76% dari Rp325,16 miliar per Maret 2017 menjadi Rp516,24 miliar per Maret 2018. Sementara itu, penyaluran kredit korporasi mengalami pertumbuhan sebesar 36,34% dari Rp2,95 triliun per Maret 2017 menjadi Rp4,02 triliun per Maret 2018.

        "Berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan tersebut telah berhasil mendorong pencapaian laba per Maret 2018 yang tercatat sebesar Rp167,42 miliar," kata Kresno.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ratih Rahayu

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: