Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Facebook Umumkan Fitur Baru untuk Lindungi Privasi Pengguna

        Facebook Umumkan Fitur Baru untuk Lindungi Privasi Pengguna Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di hari pertama F8, Facebook mengumumkan fitur untuk melindungi privasi pengguna yaitu clear history (hapus riwayat). F8 merupakan acara tahunan yang berlangsung selama dua hari di mana para pengembang global Facebook berkumpul bersama untuk menjajaki masa depan teknologi.

        "Hari ini, kami sampaikan bahwa kami akan membuat Clear History. Fitur ini akan memungkinkan Anda untuk melihat daftar situs dan aplikasi yang mengirimkan informasi Anda kepada kami saat Anda mengakses aplikasi maupun situs tersebut," kata VP and Chief Privacy Officer Facebook Erin Egan dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

        Dengan demikian, pengguna bisa menghapus informasi tersebut dari akun dan menonaktifkannya.

        "Aplikasi dan situs yang menggunakan fitur seperti tombol Like atau Facebook Analitik mengirimkan informasi tersebut kepada kami untuk membuat konten dan iklan yang lebih relevan. Kami juga menggunakan informasi tersebut untuk membuat pengalaman pengguna di Facebook menjadi semakin baik," lanjutnya.

        Ia menambahkan, Facebook bisa menghapus semua informasi personal pengguna sehingga riwayat situs dan aplikasi yang digunakan tidak akan dikaitkan lagi dengan akun kita.

        "Kami akan tetap menyediakan laporan analitik secara umum kepada pengembang aplikasi dan situs contohnya, kami tetap bisa membuat laporan dengan menyertakan informasi umum sehingga kami bisa memberikan informasi kepada pengembang bahwa aplikasi mereka lebih populer di kalangan pria atau perempuan dalam kelompok usia tertentu," imbuhnya.

        Untuk membuat Clear History Facebook akan bekerja sama dengan para pegiat advokasi privasi, akademisi, serta pembuat kebijakan termasuk rencana menghapus informasi terkait identitas pengguna.

        "Kami sudah memulai rangkaian pertemuan di beberapa negara di seluruh dunia dan kami menyadari bahwa banyak orang meminta agar mereka memiliki kendali seperti ini di tengah sesi yang baru saja kami selenggarakan di kantor pusat kami dua minggu lalu. Kami berharap bisa melakukan lebih banyak lagi untuk melindungi privasi pengguna," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: