Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Realisasi PHE Produksi Gas 1,2% Lebih Tinggi

        Realisasi PHE Produksi Gas 1,2% Lebih Tinggi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat produksi gas 777 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) sepanjang Januari-Maret 2018, naik 2% dibanding periode yang sama 2017 sebesar 765 MMSCFD.?

        Direktur Utama PHE, R. Gunung Sardjono Hadi, mengatakan, kenaikan produksi gas tersebut pihaknya terus menggonjot kinarja untuk produksi gas.

        "Tahun 2018 ini kami mematok target produksi bulan Maret sebesar 767,8 MMSCFD. Realisasinya 1,2% lebih tinggi," papar Gunung di Surabaya, Sabtu (26/5/2018).

        Untuk produksi minyak, Gunung menyebutkan, PHE pada tiga bulan pertama 2018 mencatat 63,037 barrel oil per day (BOPD), tidak jauh berbeda dibanding periode yang sama 2017 sebesar 62,623 BOPD.

        "PHE pada 2018 menargetkan produksi minyak bulan Maret sebesar 65,243 BOPD sehingga produksi Maret 2018 tercatat 96,6% dari target," kata Gunung.

        Menurut Gunung, PHE akan mempercepat monetisasi cadangan PHE dengan menerapkan strategi klasterisasi sumber cadangan. Strategi ini bisa digunakan di wilayah kerja yang memiliki cadangan gas tidak terlalu besar, namun bisa segera dimonetisasi.

        Dengan klasterisasi, PHE tidak lagi berpikir hanya menunggu pembeli gas, namun berinovasi bagaimana menciptakan pasar. Pasalnya, meski memiliki cadangan besar, akan percuma jika tidak ada penyerap gas.

        "Jadi, tidak tergantung pasar, tapi menciptakan pasar. Itu yang sekarang kami kejar. Konsep monetisasi gas dibikin klaster. Jadi, kami juga harus berpikir bagaimana bisa masuk ke midstream," kata Gunung.

        Dia mencontohkan pengembangan gas di Senoro. Gas Senoro tidak akan pernah dimonetisasi andaikata tidak terbangun fasilitas kilang serta regasifikasi DSLNG yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan. Untuk itu, PHE juga akan lebih membuka diri dalam menjalin kerja sama dengan perusahaan lain.

        Sementara Direktur Operasi dan Produksi PHE Ekariza mengatakan, realisasi produksi gas PHE sangat tergantung dari penyerapan di pasar. Jika penyerapan pasar besar maka PHE bisa meningkatkan produksi gasnya.

        "Produksi gas kuartal I lebih tinggi karena ada peningkatan penyerapan. Kontribusi produksi terbesar berasal dari Tomori," kata Ekariza.?

        Selain Tomori, kontribusi produksi gas PHE berasal dari blok Offshore North West Java (ONWJ), Jambi Merang dan West Madura Offshore (WMO).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: