AS Balik Ancam Berlakukan Tarif Impor $50 Miliar, China Meradang?
Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Amerika Serikat menyatakan pada hari Selasa (29/5/2018) bahwa pihaknya masih memegang ancaman memberlakukan tarif pada $50 miliar impor dari China dan akan menggunakannya kecuali Beijing mengatasi masalah pencurian kekayaan intelektual Amerika.
Washington juga akan maju terus dengan pembatasan investasi oleh perusahaan China di Amerika Serikat serta kontrol ekspor untuk barang yang diekspor ke China, ungkap pernyataan dari Gedung Putih, sebagaiamana dikutip dari Reuters, Rabu (30/5/2018).
Rincian dari kontrol investasi dan ekspor akan diumumkan pada 30 Juni dan daftar tarif terakhir akan diterbitkan pada 15 Juni. Pengumuman pada hari Selasa menyatakan kembali komentar oleh pejabat pemerintah AS bahwa baik tarif dan pembatasan tetap berlaku bahkan setelah Amerika Serikat dan China membuat sketsa kesepakatan bulan ini untuk mengurangi surplus perdagangan China sebesar $375 miliar dengan Amerika.
Daftar target tarif potensial telah diterbitkan oleh Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat dan sebagian besar mencakup barang yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat produk lain serta barang-barang konsumen seperti televisi.
Meskipun Washington tidak menarik tarif yang terancam terhadap impor dari China, Beijing bereaksi keras terhadap pengumuman itu, dengan mengatakan bahwa mereka terkejut dengan pernyataan AS pada Selasa (29/5/2018) dan akan membela kepentingannya.
Ancaman perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah memukul pasar keuangan dengan keras, meskipun sekarang sebagian besar ekonom percaya keduanya akan berhasil menghindari konflik ekonomi besar.
China telah berulang kali mengatakan bahwa mereka akan terus maju dengan perkembangan industri teknologi tinggi dan tidak akan mundur dalam menghadapi apa yang dilihatnya sebagai ancaman dari Washington.
Kedua negara awal bulan ini setuju untuk melihat langkah-langkah untuk mengurangi surplus perdagangan China dengan Amerika Serikat dalam sebuah langkah yang tampaknya mengurangi risiko perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia. Kesepakatan itu terpisah dari penyelidikan AS terhadap dugaan pencurian properti intelektual China.
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross akan mengunjungi Beijing pekan ini untuk mencoba dan membuat China menyetujui jumlah perusahaan untuk tambahan ekspor AS ke negara itu. Amerika Serikat menginginkan surplus perdagangan China dengan Amerika menyusut sebesar $200 miliar dalam dua tahun, sebuah angka yang dianggap aneh oleh sebagian besar ekonom dan pakar perdagangan.
Ada ruang untuk meningkatkan ekspor ke China dengan menjual lebih banyak komoditas pertanian dan produk energi dan China telah setuju pada prinsipnya untuk mengimpor lebih banyak, tetapi kedua pihak tidak memiliki kesepakatan yang tegas. Para ekonom memperkirakan bahwa ekspor AS bisa naik hingga $90 miliar selama beberapa tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: