Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada Selasa (23/12). Kenaikan terjadi setelah serangkaian data ekonomi, termasuk laporan pertumbuhan ekonomi, mendorong kenaikan imbal hasil obligasi dan menopang saham-saham sektor pertumbuhan.
Dilansir dari Reuters, Rabu (24/12), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,16% ke 48.442,41. Indeks S&P 500 menguat 0,46% menjadi 6.909,79. Sementara Nasdaq Composite naik 0,57% ke 23.561,84.
Baca Juga: Harta Djaya (MEJA) Bakal Caplok Saham Perusahaan Batu Bara Senilai Rp1,6 Triliun
Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh pada laju tahunan 4,3%. Data tersebut dirilis terlambat akibat penutupan sebagian pemerintahan, dan sebelumnya banyak analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal keempat akan melambat.
Seiring rilis data tersebut, pasar mulai memperhitungkan peluang yang lebih kecil bagi bank sentral untuk memangkas suku bunga pada pertemuan di Januari.
“Pasar obligasi tidak menyukai kabar ini,” kata Wakil Presiden Senior Wedbush Securities, Stephen Massocca.
“Ketika imbal hasil naik, saham pertumbuhan biasanya berkinerja baik dan itulah yang terjadi hari ini. Namun bagi perusahaan makanan, kimia, minyak dan gas atau kredit swasta, ini merupakan kabar buruk. Selama suku bunga tidak turun, itu akan menjadi tekanan,” ujarnya.
Data ekonomi lainnya menunjukkan gambaran yang kurang solid. Kepercayaan konsumen melemah pada bulan ini di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap lapangan kerja dan pendapatan. Sementara produksi pabrik tercatat stagnan pada November.
Baca Juga: Asing Net Sell Kala IHSG Tersungkur, Saham-saham Ini Dibuang
Meski demikian, fokus investor tetap tertuju pada prospek suku bunga dan daya tahan ekonomi di tengah sinyal pertumbuhan yang masih kuat namun dibayangi ketidakpastian kebijakan moneter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement