Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Insentif EV Belum Final, Menkeu Tunggu Proposal dan Evaluasi Dampak Ekonomi

Insentif EV Belum Final, Menkeu Tunggu Proposal dan Evaluasi Dampak Ekonomi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima proposal akhir terkait rencana pemberian insentif kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Pemerintah masih akan mengevaluasi efektivitas insentif sebelumnya sebelum memutuskan kebijakan lanjutan.

Pernyataan tersebut disampaikan Purbaya usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam acara Penyerahan Uang Rp6,62 triliun hasil penyitaan lahan dan tindak pidana korupsi di Gedung Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Rabu (24/12/2025).

“Saya akan lihat dulu seperti apa. Dan kita akan lihat juga dampak insentif sebelumnya seperti apa. Ke penjualan mobil, ke industri, ke lapangan kerja,” ujar Purbaya.

Ia menegaskan sampai saat ini belum menerima usulan final dari kementerian terkait.

“Nanti kita lihat. Tapi saya belum dapet proposal akhir dari Kementerian, paling gak sampai sekarang,” katanya.

Baca Juga: Tanggapi Soal Permintaan DPR untuk Alihkan Dana MBG untuk Bencana Sumatera, Menkeu Purbaya: Dananya Sudah Cukup

Menanggapi kondisi penjualan mobil yang melemah sepanjang 2025, Purbaya menyebut penurunan tersebut lebih disebabkan oleh perlambatan ekonomi pada sebagian besar periode tahun ini.

“2025 menurun karena ekonomi yang melambat di 10 bulan pertama tahun ini. Baru beberapa bulan terakhir, baru kelihatan agak pick up,” ujarnya.

Menurut Purbaya, pemerintah ke depan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sehingga berdampak pada pemulihan sektor otomotif.

“Tapi yang jelas ke depan ekonomi akan kita dorong ke pertumbuhan yang lebih cepat. Habisnya penjualan mobil akan naik juga. Jadi kalau kita dorong pertumbuhan ke arah 6 persen, harusnya penjualan mobil akan tumbuh bukan negatif lagi, udah positif tahun depan,” katanya.

Ia menilai perbaikan penjualan kendaraan saat ini mulai terlihat, meski datang terlambat.

“Sekarang kan udah nyundul ke arah positif kan, dari sebelumnya negatif. Itu karena perbaikan ekonomi beberapa bulan terakhir. Tapi kan masih terlalu telat lah perbaikannya. Saya yakin ke depan akan bagus,” ujar Purbaya.

Purbaya menegaskan peningkatan penjualan kendaraan tidak semata-mata bergantung pada insentif fiskal.

“Jadi bukan karena insentif, tapi karena daya beli membaik, karena ekonominya berjalan lebih bagus, karena kita harus lebih bagus,” katanya.

Saat ditanya apakah pertumbuhan ekonomi tetap optimistis meski tanpa insentif EV, Purbaya menyebut potensi pergeseran permintaan masih perlu dikaji lebih dalam.

“Paling geser. Kalau menurut saya geser permintaannya ke mobil tradisional, tergantung kita seperti apa,” ujarnya.

Ia menekankan pemerintah akan mempelajari secara komprehensif dampak kebijakan insentif sebelum mengambil keputusan.

“Makanya saya pelajari dulu apa sih insentifnya, dan kira-kira proposalnya ke penjualan mobil, penjualan mobil seperti apa, penjualan motor seperti apa, dan ke lapangan kerja seperti apa. Kita akan lihat dulu,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah

Advertisement

Bagikan Artikel: