Pemerintah terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok), utamanya selama bulan Puasa dan menjelang Lebaran 2018. Salah satunya melalui penyelenggaraan Bazar Ramadan.
Pada pembukaan Bazar Ramadan yang berlangsung Senin (4/6/2018) di lingkungan Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat,?Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menuturkan, Bazar Ramadan ini merupakan bagian dari rangkaian usaha menstabilkan harga barang kebutuhan pokok selama bulan puasa dan Lebaran. Bazar Ramadan terselenggara atas kerja sama dengan para pelaku usaha.
"Diharapkan Bazar Ramadan dapat langsung bersentuhan dengan masyarakat, terutama masyarakat yang membutuhkan,? ungkap Enggar dalam keterangan di Jakarta, Senin (4/6/2018).
Mendag juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pelaku usaha dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan Bazar Ramadan Kemendag, baik di Jakarta maupun di Bandung, serta mendukung upaya-upaya stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dengan melaksanakan kebijakan yang ditetapkan Pemerintah sehingga harga dapat terjaga.
?Semua upaya ini tak lain bertujuan agar ibu-ibu tersenyum menyambut puasa dan Lebaran, serta saudara-saudara umat muslim semakin khusyuk beribadah, tanpa beban pikiran karena dapat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau dan stabil,? tegas Enggar.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam negeri, Tjahya Widayanti dalam laporannya menyampaikan bahwa Bazar Ramadan dilakukan di empat lokasi. Keempat lokasi tersebut, yaitu Kantor Pusat Kementerian Perdagangan pada 4-7 Juni 2018; Kantor Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu Ciracas pada 6-7 Juni 2018, dan Kantor Direktorat Metrologi Bandung pada 30-31 Mei 2018; Kantor Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian Cihanjuang pada 28-29 Mei 2018.
?Barang-barang yang dijual pada Bazar Ramadan ini 70% meliputi barang kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabe, bawang; dan komoditas pangan pokok lainnya serta 30 % diisi oleh produk UKM,? imbuh Tjahya.
Bazar Ramadan ini diisi oleh 51 pelaku usaha yang menempati 47 stand, terdiri?atas?25 pelaku usaha pangan pokok, 9 pelaku usaha pangan olahan, 7 pelaku usaha retail Anggota Aprindo, dan 10 pelaku UKM Pangan.
Pada pelaksanaan bazar di tahun 2017, jumlah omzet penjualan mencapai Rp3,13 miliar selama 10 hari pelaksanaan dengan jumlah pengunjung rata-rata 1000 orang/hari.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: