Tesla menutut mantan teknisi, Martin Tripp, karena meretas sistem dan mengirimkan data perusahaan ke pihak lain yang tidak disebutkan namanya dalam berkas tuntutan.
Dalam tuntutan tersebut yang dikutip dari laman The Verge, Tesla mengklaim Tripp secara ilegal meretas kepercayaan perusahaan dan menjual informasi rahasia serta mengirimkan informasi tersebut ke pihak ketiga. Tripp memasang software peretas di tiga komputer karyawan lainnya yang memiliki akses ke data rahasia perusahaan. Tripp sudah mengakui perbuatannya tersebut pada Tesla.
Beberapa waktu lalu, CEO Elon Musk mengirimkan surat elektronik pada karyawannya mengenai sabotase oleh mantan karyawan dengan mengganti kode sistem manufaktur Tesla dan mengirimkan banyak data yang sangat sensitif ke pihak ketiga.
Pengacara Tripp tidak dapat dihubungi dan perwakilan Tesla menolak berkomentar atas kasus ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: