Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung, Dessy S. Romas, mengimbau seluruh petani kopi agar bisa memerhatikan lima hal untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen sehingga harga jual tidak mengalami penurunan.
Menurut Dessy, ada lima hal yang harus diperhatikan, dan semuanya itu sangat memengaruhi harga jual kopi tersebut.
"Lima hal yang memengaruhi harga jual kopi yaitu bibit atau benih budidaya kopi; peningkatan produksi dan produktivitas yang mutunya baik; perlindungan tanaman terhadap hama atau penyakit; pengelolaan dan pemasaran harus optimal; dan kelembagaan atau kemitraan petani kopi,"?katanya di Lampung Barat, Sabtu (21/7/2018).
Sebab, lanjut dia, kelima hal tersebut bisa memengaruhi harga jual kopi di pasaran apakah tinggi atau rendah.
Ia menambahkan, setiap buah kopi yang dipanen harus petik merah agar kualitas biji kopi yang diperoleh dapat lebih maksimal.
"Jika petik hijau maka kualitas yang diperolah lebih rendah, jadi kita memilih biji kopi yang baik untuk diperjualbelikan," kata Desi.
Sejak tahun 2017 lalu, menurut Dessy pihaknya telah melakukan sosialisasi tentang kopi robusta lampung yang sudah harus diperkenalkan ke seluruh dunia.
Sebagai pemilik kopi, para petani juga harus memiliki suatu organisasi yaitu Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) agar dapat belajar tentang pembibitan yang baik serta menghasilkan biji kopi yang berkualitas.
Dessy mengharapkan kepada seluruh petani dapat memerhatikan hal-hal tentang peningkatan mutu dan kualitas dari kopi tersebut, agar kopi robusta lampung dapat mendunia dari pengelolaan dan biji kopi yang berkualitas super.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: