Pada 17 Agustus 2018 lalu, Crowde mengadakan kunjungan ke ladang petani di Pangalengan dengan mengajak para investor untuk bertemu dengan para petani secara langsung. Tujuannya agar para investor dapat melihat kegiatan petani yang selama ini mereka modali.
Menurut Yohanes Sugihtononugroho, Founder & CEO Crowde, selain mengunjungi ladang, para investor diajak ikut praktik bertani,?sehingga mereka mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan dana permodalan, hambatan yang mungkin terjadi di lapangan.?Selain itu dipamerakan hasil tani dari para petani setempat untuk menunjukkan hasil usaha tani yang mereka modali selama ini.?
"Kegiatan Agrowisata ini dilakukan sebagai bentuk transparansi aktivitas permodalan yang dijalankan oleh Crowde. Investor dapat mengetahui segala hal yang terjadi di lapangan," ungkap Yohanes dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi Warta Ekonomi, Jumat (24/8/2018).
Tak lupa juga, diadakan diskusi terbuka antara para petani dan investor. Mereka bertukar pertanyaan dan pendapat seputar pertanian di Indonesia. Permasalahan meliputi permodalan, serta bagaimana penjualan hasil tani.?
Diskusi tersebut untuk melahirkan sebuah solusi bukan hanya untuk kedua belah pihak, melainkan juga untuk pertanian Indonesia secara keseluruhan.
Dengan peran sebagai?penengah, Crowde memiliki visi untuk memajukan kesejahteraan petani di Indonesia.
"Tekad kami bisa membantu hingga 100 ribu petani dengan nilai penyaluran modal mencapai Rp100 miliar," tambahnya.
Karena itu, Crowde?mengajak para investor untuk terus ikut serta membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: