Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pakde Karwo: Jatim Jadi Smart Province Lewat Digital Ekonomi

        Pakde Karwo: Jatim Jadi Smart Province Lewat Digital Ekonomi Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Gubernur Jawa Timur, Soekarwo terus berupaya agar Provinsi Jatim dapat menjadi smart province lewat digital ekonomi. Penerapan digital ekonomi tersebut menjadi kebutuhan dan keniscayaan dalam menghadapi persaingan pasar bebas.

        ?Mereka yang jadi pemenang dalam persaingan pasar bebas adalah yang mampu bergerak dan menangkap peluang lebih cepat,? terang Soekarwo di Kantor Gubernur, Kamis (11/10/2018).

        Dikatakan Pakde Karwo sapaannya, penerapan digital ekonomi berperan dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat. Penerapan tersebut sebagai solusi untuk meningkatkan daya saing, terutama pada proses produksi, pembiayaan dan pasar.

        ?Ini penting dilakukan karena prosesnya akan menjadi lebih efisien dan efektif,? ujarnya.

        Digital Ekonomi tambahnya, harus mampu mendorong sektor industri. Melalui digital ekonomi itulah, segala informasi tentang penyediaan bahan baku industri di masing-masing daerah bisa tersedia. Dengan begitu ketika ada suatu daerah atau perusahaan membutuhkan bahan baku, bisa mengambil dari daerah lain dan tidak perlu impor dari luar negeri.

        ?Kami mencoba dalam forum gubernur untuk berupaya mendeteksi apa saja bahan baku yang dibutuhkan di 34 provinsi. Tujuan kami adalah bisa mengurangi bahan baku impor. Proses substitusi seperti ini harus menonjol sehingga ekspor impor negara kita tidak defisit,? ungkap.

        Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo juga menjelaskan, pada Tahun 2016 usaha mikro kecil menengah (umkm) memberi kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim sebesar 57.52%.

        Kontribusi UMKM sangatlah besar dalam mewujudkan peran digital ekonomi di Jatim. Berdasarkan sensus ekonomi yang dilakukan pada tahun 2006 jumlah UMKM Jatim hanya sebanyak 4,2 juta dan pada 2012 meningkat jadi 6,8 juta. Jumlahnya terus meningkat dan tumbuh pada Tahun 2016 menjadi 12.1 juta umkm.

        ?UMKM Jatim terbukti telah mampu menopang pertumbuhan perekonomian di Jatim. Sekaligus tulang punggung atau backbone perekonomian Jatim,? imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: