Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menargetkan nilai transaksi pada kegiatan Pekan Batik Nusantara (PBN) di kawasan budaya Jetayu, 20-24/10/2018 mencapai Rp8 miliar atau naik Rp2 miliar dibandingkan tahun 2017 yang hanya sebesar Rp6 miliar.
Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz, mengharapkan PBN 2018 yang dimulai Sabtu ini mampu mencapai nilai transaksi sebesar Rp8 miliar dan bahkan bisa mencapai Rp10 miliar.
"Semoga nilai transaksi pada kegiatan PBN 2018 sebesar Rp8 miliar hingga Rp10 miliar dapat tercapai karena pada kegiatan ini akan lebih semarak dibanding tahun sebelumnya," kata Saelany dalam keterangan yang diterima di Pekalongan, Sabtu (2010/2018).?
Ia mengatakan pula pada kegiatan PBN, pemkot telah menyediakan 129 stan yang terdiri atas kementerian, pemerintah provinsi, kabupaten/kota dari luar Jawa, BUMN, BUMD, perbankan, serta 40 stan UKM batik.
Selain itu, kegiatan PBN 2018? akan dihadiri oleh rombongan tamu negara asing seperti Ukraina, Mesir, Peru, Swiss, dan Jepang, serta Woman's International Club yang berasal dari tiga negara.
"Nantinya, kami akan mempertemukan pelaku usaha batik dengan para pembeli nasional dan internasional, mitra usaha, serta stakeholder BUMN, BUMD, lembaga keuangan, lembaga pemerintah, swasta, dan asosiasi pengusaha," tambahnya.
Menurut Saelany, kegiatan PBN 2018 selain sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat juga sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan batik ke mancanegara serta meningkatkan pemasaran batik secara global.
Ia menambahkan, pada ajang PBN 2018 ini juga diselenggarakan Pameran Rumah Kreatif Batik Pekalongan yang akan memamerkan batik-batik warisan seniman batik legendaris seperti Oey Soe Tjoen dan Liem Ping Wie, serta akan ditampilkan batik legendaris karya Sapuan, serta batik berumur 100 tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: