Dalam sambutannya pada acara Pekan Batik Pekalongan, PLT Walikota Pekalongan Saelany Mahfudz menjelaskan bahwa event ini merupakan perayaan hari batik nasional ke-8 merupakan gagasan besar masyarakat Pekalongan yang didukung oleh pemerintah Jawa Tengah, BUMN, dan juga swasta.
Acara tersebut terdiri dari 12 rangkaian acara yang meliputi pameran nasional, fashion show busana batik, festival kampung wisata kuliner, gelar seni budaya dan pentas bersama, talkshow, lomba mewarnai, lomba kreasi busana batik tulis atau cap raksasa, lomba fotografi, netizen selfie batik kontes, festival jamu dan kuliner Jateng, arak-arakan batik karnaval, serta jalan santai wisata kampung batik 5000 peserta.
"Kami berharap, pada penyelenggaraan Pekan Batik 2017 ini dapat benar-benar memberikan makna dalam mementaskan batik, yang berarti bahwa dengan keberagaman motif dan corak batik, dapat memacu pada kebhinekaan di negeri tercinta ini. Semoga Pekan Batik ini lebih berkualitas dan memajukan pertumbuhan perekonomian, memberikan dampak riil dan memberikan sumbangsih yang besar, serta membantu pengembangan sektor ekonomi kreatif," harap Saelany, Rabu (4/10/2017) di Museum Batik Pekalongan.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) yang kali ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Jateng, Sri Puryono mengungkapkan bahwa ketika batik dibawa keluar negeri, pasar asing sangat antusias terhadal batik Indonesia. Untuk itu ia menekankan, agar para UKM di industri batik harus mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
"Jadi ketika produk dibutuhkan, maka produk sudah siap siaga," kata Puryono.
Ia juga berharap para produsen batik tetap memproduksi batik dengan desain yang mengikuti zaman atau sesuai selera pangsa pasar, yaitu yang lebih kreatif, lebih berkualitas, dan kontinuitas. Dengan demikian, maka diharapkan perekonomian juga akan meningkat.
"Industri ini jangan sampai tenggelam. Karena batik ini sudah diakui UNESCO, dan sebagai bangsa Indonesia, kita harus terus mengembangkan ini. Nah Pekan Batik ini sebagai sarana sosialisasi, publikasi dan pemasaran. Sekarang jualan batik tidak perlu repot, bisa dengan online, karena eranya digitalisasi," tandasnya.
Acara tersebut dihadiri Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono, Wakil Walikota Tegal Nursholeh, Kapolres kota Pekalongan Ferry Sandi Sitepu, Ketua DPRD Tegal Balgies Diab, Para Kepala Dinas Koperasi Pekalongan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement