Vice President for Polycom in India, SAARC & SEA, Minhaj Zia menilai, ada korelasi antara pertumbuhan pembangunan ekonomi dengan akses teknologi. Pemerintah negara-negara kawasan Asia Pasifik telah menyadari pentingnya peran video conferencing dalam menghadirkan layanan publik hingga ke wilayah-wilayah terpencil, dan mendukung konektivitas sekaligus tumbuhnya produktivitas bisnis. Penerapan video conferencing diharapkan mampu membuka potensi pasar dan angkatan kerja yang ada.
"Organisasi maupun perusahaan di Indonesia, terlepas dari skala bisnis dan perusahaan yang dijalankan, baik berskala kecil, menengah, hingga enterprise, bahkan bagi lembaga-lembaga pemerintahan, dapat memanfaatkannya sebagai salah satu solusi dalam mengatasi kendala-kendala geografis, serta beragam hambatan dalam mengakses informasi vital dan layanan publik, seperti layanan kesehatan dan pendidikan," papar Zia, Selasa (23/10/2018), di Jakarta.?
Menurut studi Polycom Future of Work 2017, 62% dari seluruh angkatan kerja lintas generasi di masa kini telah menerapkan pola 'bekerja dari mana pun lokasinya'. Sementara 98% dari populasi angkatan kerja global yakin bahwa pola bekerja seperti ini akan membawa dampak positif bagi produktivitas. Sebanyak 90% responden yakin teknologi kolaborasi berbasis video mendukung terjalinnya relasi kerja yang kuat di antara rekan-rekan setim.
Hasil ini menurut Zia, menggambarkan bahwa untuk mensukseskan terwujudnya pola 'bekerja dari lokasi mana pun', perusahaan dan organisasi wajib memenuhi kebutuhan tersebut dengan membangun satu lingkungan yang memungkinkan masing-masing individu maupun tim dalam perusahaan dapat bekerja secara kolaboratif dan produktif di mana pun mereka berada dengan video conferencing.?
Zia melihat kawasan Asean, khususnya Indonesia, memiliki potensi yang luar biasa. Untuk itu, Polycom fokus menjalin kemitraan bersama dengan berbagai entitas bisnis dan pemerintahan di Indonesia dalam mengimplementasikan solusi-solusi yang mendukung dalam kolaborasi di lingkungan mereka.?
"Kami yakin konsistensi dalam mendorong terwujudnya pola kerja kolaboratif antarmasing-masing individu menjadi sebuah keniscayaan yang tak bisa dielakkan lagi demi tercapainya inovasi dan produktivitas yang tinggi. Digital workspace perlu makin diperkaya lagi dari sisi teknologi demi mendorong terselenggaranya proses kerja kolaboratif tersebut," ujarnya.?
Lebih jauh, lanjut Zia, inovasi-inovasi dalam bentuk berbagi konten, voice conferencing?akan menjadi bagian tak terpisahkan dalam pola bekerja tersebut di masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: