Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PSI Salah Masuk Koalisi, Harusnya Dukung Prabowo-Sandiaga

        PSI Salah Masuk Koalisi, Harusnya Dukung Prabowo-Sandiaga Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyinggung 'dosa-dosa' partai politik (parpol) lama terkait korupsi yang kini terus dilakukan. Menanggapi hal itu Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade turut berbicara.

        Andre mengatakan, selama ini para kepala daerah dan anggota dewan yang terjerat korupsi berasal dari parpol koalisi Joko Widodo (Jokowi). Misalnya, Bupati Cirebon yang juga kader PDIP, Sunjaya Purwadisastra, baru saja ditangkap karena dugaan suap dan gratifikasi.

        "Kalau mau komplain, komplain ke koalisinya. Kan yang maling mayoritas parpol koalisinya. Yang ditangkap KPK kan parpol koalisinya Pak Jokowi," katanya di Jakarta, Jumat (26/10/2018).

        Ia menilai PSI salah masuk koalisi. Jika ingin berkomitmen atas pemberantasan korupsi, PSI seharusnya bergabung dengan koalisi Gerindra-PKS-PAN-Demokrat, yang mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

        "Kalau mau komitmen pemberantasan korupsi, harusnya dukung Pak Prabowo. Karena Gerindra ini partai bersih nggak ada anggota DPR RI yang ditangkap oleh KPK. Jadi salah dukung itu PSI," ujarnya.

        Diketahui, PSI pada Pemilu 2019 berkoalisi dengan 8 partai politik lainnya untuk mengusung capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Enam parpol di antaranya merupakan parpol lama, yakni PDIP, Golkar, PPP, PKB, NasDem, dan Hanura.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: