Program pengembangan koperasi selama?empat tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mampu berkontribusi secara signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Hingga 2018, kontribusi PDB koperasi meningkat menjadi 4,48% dari sebelumnya?pada 2014 hanya 1,71%.
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga mengatakan, peningkatan kontribusi PDB koperasi tersebut tidak terlepas dari keberhasilan mereka menggulirkan program reformasi total koperasi yang dijabarkan melalui tiga langkah strategis, yaitu reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi.
"Jadi, kami arahkan betul-betul ke depan, koperasi itu berkualitas. Tanpa koperasi berkualitas, enggak mungkin akan meningkatkan PDB, jadi akan jalan di tempat," kata Puspayoga pada paparan 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK dengan tema Kebudayaan dan Prestasi Bangsa.
"Peningkatan kontribusi PDB Koperasi tersebut telah memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta pemerataan kesejahteraan masyarakat," sambungnya.
Puspayoga menjelaskan, reorientasi adalah mengubah paradigma pemberdayaan koperasi dari kuantitas menjadi kualitas, baik dilihat dari aspek kelembagaan, usaha, maupun keuangan. Oleh karena itu, pembina koperasi di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, serta para pemangku kepentingan pemberdayaan koperasi mulai menggerakkan pembangunan koperasi yang berkualitas.
Rehabilitasi?ialah?pembuatan database koperasi berbasis Online Data System (ODS) di seluruh Indonesia sebagai dasar penyusunan program untuk pembenahan koperasi, yang diikuti langkah pembubaran terhadap 40.013 unit koperasi dan sebanyak 19.843 unit koperasi sedang dalam tahap kurasi dan rekonsiliasi data.?
Sedangkan pengembangan, yaitu meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri, dan tangguh, serta setara dengan badan usaha lain melalui regulasi yang kondusif, perkuatan SDM kelembagaan, pembiayaan, pemasaran, dan kemajuan teknologi.?
Ia menambahkan bahwa reformasi total koperasi setelah?empat tahun berjalan dapat dilihat dari banyaknya koperasi yang telah bertransformasi menjadi badan usaha berdaya saing tinggi, antara lain Kospin Jasa Pekalongan, Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel), Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG), KSPS BMT UGT Sidogiri Indonesia, dan Koperasi Kredit Kubu Gunung.
"Kami?harus konsisten mengawal bagaimana arahan Bapak Presiden Jokowi melakukan reformasi total koperasi. Jadi, kami arahkan betul-betul ke depan koperasi itu berkualitas,"?jelas Puspayoga.
Ke depan, dalam meningkatkan kontribusi PDB koperasi, Kemenkop dan UKM tidak hanya fokus melakukan reformasi total koperasi, tetapi akan mendorong tumbuhnya koperasi produksi, konsumen, dan jasa di Tanah Air. Sehingga, pengembangan koperasi lebih beragam tidak hanya didominasi oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
"Jadi, kami mendorong koperasi produksi itu bertambah terus, tidak sekadar KSP, kalau KSP sudah banyak. Ini koperasi produksi harus kami dorong, kemudian koperasi konsumen dan jasa, sehingga dengan demikian pertumbuhan PDB semakin tahun, semakin meningkat," tandasnya.
Pada 2014, jumlah koperasi mencapai 212.570 unit. Dalam perkembangannya sampai 2017, telah dibubarkan sebanyak 40.013 unit koperasi. Saat ini, jumlah koperasi aktif sebanyak 152.714 unit dan yang telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebanyak 80.008 unit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti