Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Grab Antisipasi 'Perang Harga' dengan Go-Jek di Singapura

        Grab Antisipasi 'Perang Harga' dengan Go-Jek di Singapura Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
        Warta Ekonomi, Singapura -

        Konsumen Singapura dengan penuh semangat menunggu perang harga untuk meletus antara Grab dan Go-Jek, yang siap memasuki Singapura pada bulan depan.

        Grab berencana untuk mengambil pendekatan yang hati-hati dan mendorong untuk lebih meningkatkan layanannya, daripada mendorong subsidi, karena persaingan dengan Go-Jek mengintensifkan di pasar dalam negerinya dan di seluruh Asia Tenggara, presiden perusahaan Ming Maa mengatakan dalam sebuah wawancara di Kuala Lumpur sebelumnya pada awal bulan.

        "Kami tidak percaya bahwa memenangkan hati pengguna dan berbagi pikiran konsumen didorong oleh subsidi," tuturnya, seperti dilansir dari The Star, Selasa (30/10/2018).

        "Harus ada upaya yang didorong dengan memberi mereka layanan yang baik dan produk yang bagus," imbuhnya.

        Maa, 41 tahun, yang bergabung dengan Grab dua tahun lalu dari SoftBank Group Corp Jepang, mengatakan bahwa perusahaan yang berbasis di Singapura tersebut menghabiskan lebih sedikit subsidi dengan margin yang sangat sangat luas, mengutip rekam jejaknya melawan Uber Technologies sebelum mereka merger pada bulan Maret tahun ini.

        Komentar Maa datang setelah Grab dan Uber ditampar denda gabungan sebesar $9,4 juta bulan lalu oleh pengawas antimonopoli Singapura untuk perilaku anti-persaingan sebagai hasil dari merger mereka, yang telah secara efektif membuat Grab mendominasi ride-hailing di Singapura. pemain dengan sekitar 80% pangsa pasar.

        Persaingan dan Komisi Konsumen Singapura menemukan bahwa eksklusivitas Grab berurusan dengan perusahaan taksi, mitra penyewaan mobil, dan bahkan beberapa pengemudi telah menghambat perusahaan ride-hailing lainnya untuk memperluas pasar mereka di Singapura, sementara harga untuk layanan Grab meningkat.

        Jadi selain dari hukuman keuangan, komisi menginstruksikan Grab untuk membongkar pengaturan mitra eksklusifnya serta memulihkan algoritma penetapan harga dan tarif komisi pra-merger.

        Perluasan Go-Jek di Singapura akan menjadikan Singapura sebagai pasar internasional kedua setelah diluncurkan di Vietnam bulan lalu.

        Go-Jek telah melakukan pembicaraan dengan Comfort-Delgro, operator taksi terbesar di Singapura yang sebelumnya memiliki kesepakatan eksklusif dengan Uber, menurut laporan oleh situs berita TechCrunch awal bulan ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: