Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        September 2018, DPK Tumbuh 6,5% Jadi Rp5.316,5 Triliun

        September 2018, DPK Tumbuh 6,5% Jadi Rp5.316,5 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2018 tercatat sebesar Rp5.316,5 triliun, tumbuh 6.5% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6.3% (yoy).

        Peningkatan pertumbuhan DPK tersebut sejalan dengan kenaikan suku bunga simpanan akibat dari respon kenaikan suku bunga acuan BI. Selain itu peningkatan DPK ini juga didorong oleh peningkatan proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk simpanan sebagaimana hasil Survei Konsumen BI periode September 2018.

        Pada September 2018, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka mengalami kenaikan, terutama pada tenor jangka pendek 1, 3 dan 6 bulan yang tercatat masing-masing sebesar 6,32%, 6,26%, dan 6,56%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,20%, 6,12%, dan 6,37%.

        "Sementara itu, kenaikan suku bunga simpanan berjangka tenor panjang 12 dan 24 bulan relatif lebih terbatas, dari masing-masing sebesar 6,24% dan 6,76% menjadi 6,25% dan 6,80% pada September 2018," tulis BI dalam laporan Uang Beredar September 2018, di Jakarta, Rabu (31/10/2018).

        Berdasarkan jenisnya, peningkatan pertumbuhan DPK terjadi pada instrumen simpanan berjangka dan giro terutama giro valas. Simpanan berjangka tercatat tumbuh sebesar 2.9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,6% (yoy).

        "Peningkatan simpanan berjangka tersebut berasal dari golongan nasabah korporasi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur," jelas BI.

        Sementara itu, pertumbuhan giro valas mengalami peningkatan dari 6,4% (yoy) pada Agustus 2018 menjadi 22,0% (yoy) khususnya pada golongan nasabah korporasi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat serta nasabah perseorangan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

        Namun demikian, tabungan tercatat mengalami perlambatan dari 11,1% (yoy) pada Agustus 2018 menjadi 95% (yoy) pada September 2018 baik pada tabungan rupiah maupun valas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: