Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi November 2018 mencapai 0,27%. Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan inflasi pada? November? 2018 lebih? rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar (0,28%). Namun lebih tinggi bila dibandingkan inflasi pada bulan yang sama pada 2017 (0,20 %).
Suhariyanto berujar inflasi November tahun ini tidak lepas dari kenaikan harga-harga pada kelompok pengeluaran. Salah satunya kenaikan tarif angkutan udara yang menyumbang andil besar terhadap inflasi.
?Tarif angkutan udara dengan andil terhadap inflasi 0,05%. Seperti biasa? mendekati akhir tahun permintaan terhadap? pesawat juga mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi di 43 kota dimana? kenaikan paling tajam di Indonesia bagian Timur seperti Ambon, Ternate, dan Sorong," kata Kecuk dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/12/2016).
Selain tarif angkutan udara , Kecuk menyebut,? bahan makanan juga memberikan andil terhadap inflasi pada November sebesar 0,24%. Penyebab utamanya kenaikan harga bawang merah dengan andil 0,04%.
?Beras juga naik tipis tetapi masih cukup terkendali. Kemudian beberapa komoditas seperti telur ayam ras, tomat sayur, wortel masing-masing sebesar 0,01%,? tambahnya.
Beberapa penyebab inflasi lainnya yakni? upah tukang bukan mandor dan bensin non sunbsidi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: