Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alasan Australia Akui Yerusalem Barat Sebagai Ibu Kota Israel

        Alasan Australia Akui Yerusalem Barat Sebagai Ibu Kota Israel Kredit Foto: AAP/Mick Tsikas/via Reuters
        Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

        Australia telah mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel tetapi perubahan kedutaan dari Tel Aviv tidak akan terjadi sampai penyelesaian perdamaian tercapai, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan dalam sebuah pernyataan.

        Pada Sabtu pekan lalu, Canberra menjadi salah satu dari hanya beberapa pemerintahan di seluruh dunia yang mengikuti jejak Presiden AS Donald Trump dan mengakui kota itu sebagai ibu kota Israel. Morrison juga berkomitmen untuk mengakui masa depan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

        "Australia sekarang mengakui Yerusalem Barat, yang merupakan tempat kedudukan Knesset dan banyak lembaga pemerintahan, sebagai ibu kota Israel," ungkap Morrison dalam pidato pada Sabtu di Sydney, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (17/12/2018).

        Status Yerusalem adalah salah satu poin utama dalam negosiasi antara Israel dan Palestina.

        Israel menganggap seluruh kota, termasuk sektor timur yang secara sepihak dicaplok setelah perang Timur Tengah 1967, sebagai ibukotanya sementara para pejabat Palestina, dengan dukungan internasional yang luas, ingin menduduki Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan yang mereka harap akan didirikan di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza.

        Sebagian besar negara menghindari pemindahan kedutaan ke Yerusalem untuk mencegah pembicaraan damai mengenai status terakhir kota, sampai Trump secara sepihak memindahkan kedutaan AS di sana awal tahun ini.

        "Kami berharap untuk memindahkan kedutaan kami ke Yerusalem Barat untuk mendukung dan setelah penentuan status akhir," tutur Morrison, dengan menambahkan bahwa pekerjaan di sebuah situs baru untuk kedutaan sedang berlangsung.

        Untuk sementara, perdana menteri mengatakan, Australia akan mendirikan kantor pertahanan dan perdagangan di sebelah barat kota suci.

        "Selain itu, dengan mengakui komitmen kami terhadap solusi dua negara, pemerintah Australia juga memutuskan untuk mengakui aspirasi rakyat Palestina untuk sebuah negara masa depan dengan ibukotanya di Jerusalem Timur," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: