Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadirkan Pelatihan, IASE Dukung Organisasi di Indonesia Bangun Kepemimpinan dan Literasi AI untuk Daya Saing Bisnis Masa Depan

Hadirkan Pelatihan, IASE Dukung Organisasi di Indonesia Bangun Kepemimpinan dan Literasi AI untuk Daya Saing Bisnis Masa Depan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia sedang memasuki masa penting menjelang puncak bonus demografi pada 2030. Di saat yang sama, dunia bisnis menghadapi percepatan adopsi kecerdasan buatan (AI) yang mengubah cara organisasi bekerja dan beroperasi.

Untuk menghadapi perubahan ini, perusahaan dan lembaga perlu menyiapkan tenaga kerja dengan kemampuan kepemimpinan dan literasi digital yang kuat.

Indonesia-Australia Skills Exchange (IASE) hadir untuk membantu organisasi di Indonesia meningkatkan daya saing bisnis melalui pelatihan bersertifikat internasional yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini. Melalui platform ini, lembaga pemerintah maupun swasta dapat mengakses lebih dari 300 program pelatihan dari 50 lembaga pendidikan Australia, termasuk universitas, TAFE, dan lembaga pelatihan profesional.

“Organisasi yang ingin tetap kompetitif harus menyiapkan tenaga kerjanya bukan hanya untuk beradaptasi, tetapi juga untuk memimpin perubahan,” ujar Clarice Campbell, Skills Lead Adviser dari Katalis, lembaga pelaksana program Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Juga: Menkomdigi: AI Bisa Gantikan 85 Juta Pekerjaan, Tapi Ciptakan 90 Juta Peluang Baru

“Kami melihat meningkatnya kebutuhan dari perusahaan dan instansi pemerintah untuk membangun kepemimpinan yang tangguh dan kemampuan memahami serta memanfaatkan AI secara strategis. Melalui IASE, kami ingin memberikan akses mudah bagi organisasi di Indonesia terhadap pelatihan kelas dunia yang relevan, praktis, dan siap diterapkan. Investasi pada peningkatan kapasitas SDM bukan hanya melahirkan individu yang lebih kompeten, tapi juga memperkuat ketahanan bisnis dalam jangka panjang.”

Menjawab Tantangan Kesenjangan Keterampilan

Menurut data World Economic Forum (WEF, 2025), sekitar 92 juta pekerjaan di dunia berpotensi tergantikan oleh otomatisasi pada 2030, namun 69 juta peran baru akan muncul di waktu yang sama, menandakan perlunya peningkatan keterampilan dan kepemimpinan yang siap menghadapi era AI.

Untuk menangkap peluang tersebut, Indonesia diperkirakan membutuhkan sekitar 9 juta tenaga kerja digital-ready pada tahun 2030 (Kominfo, PwC 2024). Survei PwC juga menunjukkan bahwa 76% pekerja di Indonesia merasa peran mereka berubah signifikan dalam lima tahun terakhir, dan 57% lebih memilih perusahaan yang berinvestasi dalam pelatihan dan peningkatan keterampilan.

Baca Juga: Program Startup dari Komdigi Hasilkan Investasi US$60 Juta

Perubahan ini menunjukkan pentingnya pelatihan yang praktis, relevan, dan mudah diakses, dengan model pembelajaran yang fleksibel dan inklusif agar menjangkau tenaga kerja di seluruh Indonesia.

Kepemimpinan dan Literasi AI Jadi Kunci

Kemampuan kepemimpinan kini bukan lagi sekadar nilai tambah. tetapi kebutuhan utama di setiap organisasi. Pemimpin yang mampu menginspirasi, memandu transformasi digital, dan membangun budaya kerja kolaboratif akan menjadi pendorong utama kesuksesan bisnis.

Namun, laporan WEF (2025) menunjukkan 30% perusahaan masih kesulitan menemukan talenta dengan kemampuan kepemimpinan yang kuat, sementara 35% keterampilan yang paling dibutuhkan di masa depan adalah soft skills, seperti kepemimpinan dan kreativitas.

Di sisi lain, literasi AI juga menjadi kebutuhan mendesak. Menurut PwC AI Jobs Barometer 2025, permintaan pekerjaan yang membutuhkan keahlian AI tumbuh 66% lebih cepat dibandingkan peran lainnya. Keterampilan seperti analisis data, prompt engineering, dan pengambilan keputusan berbasis AI kini menjadi kompetensi dasar bagi para profesional modern.

Baca Juga: Dorong Ekonomi Digital Daerah, Komdigi Kaji Teknologi NTN-D2D

Melalui IASE, organisasi di Indonesia dapat mengakses program yang membantu mengembangkan kepemimpinan berorientasi manusia dan kemampuan literasi AI, dua hal yang membangun ketahanan jangka panjang di tengah perubahan teknologi global.

Program Pelatihan IASE: Membangun Pemimpin dan SDM Melek AI

IASE menawarkan berbagai pelatihan sesuai kebutuhan organisasi, mulai dari pengembangan kepemimpinan, literasi AI, hingga peningkatan keterampilan profesional di berbagai level.

Programnya mencakup micro-credential, masterclass, hingga sertifikasi industri, yang semuanya diselenggarakan oleh penyedia pelatihan Australia terakreditasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan industri di Indonesia. Organisasi juga dapat merancang program pelatihan khusus untuk timnya, termasuk model blended-learning, pelatihan di tempat kerja, hingga program kepemimpinan imersif singkat di Australia.

Salah satu program unggulan IASE adalah ‘Effective Workplace Leadership’ dari TAFE Queensland, pelatihan micro-credential yang dirancang untuk memperkuat kemampuan manajerial pemimpin baru dan menengah.

Peserta akan mempelajari gaya kepemimpinan, dinamika tim, komunikasi efektif, serta bagaimana menyesuaikan pendekatan kepemimpinan sesuai kebutuhan tempat kerja. Pelatihan ini juga menekankan pentingnya kecerdasan emosional, pendelegasian, dan motivasi, sebagai kunci dari kepemimpinan modern yang berfokus pada manusia.

IASE juga menghadirkan program kepemimpinan berdampak tinggi lainnya, seperti ‘Transformational Leadership’ dan ‘Leader as Coach’ dari Swinburne University of Technology, yang membantu peserta mengasah komunikasi, empati, dan pengambilan keputusan strategis.

Untuk membangun pemimpin yang melek AI, DDLS (Lumify Group) menghadirkan program ‘AI for Management - Prompt Engineering’, yang mengajarkan literasi AI praktis untuk pengambilan keputusan dan inovasi bisnis, mencakup analisis data, pembuatan prompt, serta penggunaan alat AI generatif secara etis dan bertanggung jawab.

Melalui berbagai program ini, IASE membantu organisasi di Indonesia membangun tenaga kerja yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi masa depan.

Perusahaan dan lembaga pemerintah dapat langsung mendaftar di www.iaskills.org untuk menjelajahi katalog kursus atau mengajukan permintaan pelatihan sesuai kebutuhan. Platform ini menghubungkan organisasi di Indonesia dengan penyedia pelatihan Australia secara terbuka dan transparan, memungkinkan pengguna membandingkan pilihan dan memilih solusi pelatihan yang paling sesuai.

Baca Juga: Draft Peta Jalan AI Nasional Rampung, Komdigi Tunggu Perpres

IASE merupakan bagian dari Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan dijalankan oleh Katalis melalui program kerja sama ekonomi antara kedua negara. Inisiatif bilateral ini memperkuat hubungan di bidang perdagangan, investasi, dan pengembangan keterampilan. Melalui IASE, organisasi di Indonesia kini memiliki akses yang lebih cepat dan mudah terhadap pelatihan berkualitas tinggi dari penyedia Australia yang praktis, relevan, dan berdampak tinggi untuk mendukung pertumbuhan tenaga kerja dan daya saing bisnis nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: