Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Realisasi penerimaan bea dan cukai pada 2018 mencapai Rp205,5 triliun atau tumbuh 6,7% secara year-on-year (yoy).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan realisasi penerimaan tersebut telah mencapai 105,9% dari target yang dipatok dalam Anggaran dan Pendapatan Negara (APBN) 2018 sebesar Rp194,1 triliun.
?Pertumbuhan penerimaan kepabeanan dan cukai lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir, yang hanya tumbuh 5,9%,? kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/9/2018).
Lebih lanjut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan realisasi? tersebut (Rp205,5 triliun) masing-masing disumbang oleh penerimaan cukai Rp159,7 triliun, bea masuk Rp39 triliun, dan bea keluar sebesar Rp6,8 triliun.
Lebih lanjut khusus penerimaan cukai, realisasinya mencapai Rp159,7 triliun? atau melewati target yang ditetapkan? sebesar Rp.155,4 triliun.
?Faktor yang membuat kenaikan cukai terutama hasil tembakau adalah kegiatan bea cukai yang sangat intensif untuk melakukan penanganan rokok illegal. Besaran rokok illegal kita sudah menurun yang cukup drastis yang tadinya 12% menjadi 7%. Artinya penurunan peredaran rokok illegal membuat cukai kita bertambah,? ungkapnya.
Selain hal di atas, beberapa hal yang membuat penerimaan bea cukai? tumbuh diantaranya membaiknya aktivitas perdagangan internasional baik ekspor dan impor serta keberhasilan reformasi kepabeanan dan cukai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh