Massa dari berbagai daerah mengikuti tablik akbar yang digelar oleh Persaudaraan Alumni 212 di kawasan Gladak Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu.
Massa yang hadir mengikuti tablik akbar dengan membawa berbagai atribut dan bendera Tauhid, sehingga membuat kawasan Jalan Slamet Riyadi, kawasan Gladak Solo, terpaksa ditutup dan lalu lintas dialihkan ke jalur lainnya.
Massa pada acara tablik akbar di Solo, dihadiri sejumah tokoh masyarakat seperti Mantan Bupati Wonogiri Begug Purnomosiidi, Ketua 212 Ustad Slamet Maarif, Tokoh Muhammadiyah Amin Rais, dan sejumlah uztad lainnya di Solo Raya.
Massa acara tablik akbar mendapat penjagaan ketat oleh aparat keamanan baik dari Polri maupun TNI, mereka memberikan batas waktu hingga pukul 09.30 WIB, karena kegiatan di tempat jalan umum yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Ketua Peraudaraan Alumni (PA) 212 Surakarta, R. Djayendra Dewa, mengatakan, pada acara tablik akbar tersebut membangun spirit Persaudaraan Alumni 212. Apa yang menjadi harapannya akan diimplementasikan di Solo.
Djayendra, mengatakan, hal itu, miniatur 212 di Monas. Mereka datang ke Solo akan membangun spirit. Aksi tablik akbar semuanya bisa berjalan dengan baik.
Menurut dia, aksi 212 bukan agenda politik, dapat dilihat yang hadir tidak ada atribut partai. Semua hanya menggunakan bendera tauhid dan baju putih.
"Kami melarang peserta menggunakan atribut partai. Kami juga melarang bicara soal kampanye," katanya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng, M. Fajar Saka, pihaknya menurunkan sejumlah anggotannya disejumlah titik di Kota Solo. "Kami menyebar anggotanya disejumlah titik, nanti hasilnya dirapatkan dan dilihat fakta-faktanya, apakah ada atau tidak pelanggaran kampanye," kata Fajar Saka. Menurut Fajar, hasil pemantauan baik dengan foto, video, dan alat drune, dihimpun terlebih dahulu, melalui rapat pleno untuk menyimpulkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: