Credit Suisse hari ini, Jumat (18/1/2019) menunjuk Eric Winarta sebagai Head of Indonesia Coverage di Departemen Asia Pacific Investment Banking & Capital Markets (IBCM).
Eric akan memfokuskan perhatiannya untuk mendorong pertumbuhan bisnis IBCM Credit Suisse di Indonesia. Tanggung jawab barunya, antara lain memperluas relasi Credit Suisse dengan para wiraswasta dan klien korporat di Indonesia, serta menghadirkan jajaran produk terintegrasi Credit Suisse secara komprehensif.
Co-Head IBCM Credit Suisse untuk wilayah Asia Tenggara, Pankaj Goel mengungkapkan, "Kami antusias menyambut Eric sebagai pemimpin bisnis IBCM kami di Indonesia. Beliau akan memperkuat kemampuan Credit Suisse dalam pasar modal dan sebagai penasihat untuk membantu klien dan meningkatkan kehadiran kami di pasar ini."
Rizal Gozali, yang juga Co-Head IBCM Credit Suisse untuk wilayah Asia Tenggara menambahkan, penunjukan Eric menggarisbawahi komitmen?Credit Suisse untuk terus menumbuhkan bisnisnya di Indonesia.
"Credit Suisse telah berhasil membangun salah satu tim investment banking berskala internasional terbesar di Indonesia, dan kami bangga telah menjadi salah satu bank penasihat yang dipercaya para wiraswasta maupun berbagai perusahaan terdepan di negara ini," ujar Rizal melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta.
Eric memiliki?pengalaman 19 tahun di bidang perbankan investasi di Jakarta dan Singapura, dengan rekam jejak yang luas dalam relasi klien, serta menginisiasi dan mengeksekusi merger dan akuisisi maupun transaksi pasar modal.
Sebelum bergabung dengan Credit Suisse,?Eric bekerja sebagai Head of Indonesia Corporate Finance di ING dan sebelumnya sebagai Head of Indonesia Investment Banking di Barclays. Dalam perjalanan kariernya, yang mencakup pula pengalaman di Standard Chartered dan Rothschild, Eric telah menangani berbagai transaksi, seperti akuisisi PT Komet Infra Nusantara oleh PT Protelindo, divestasi PT Medco Power Indonesia oleh Saratoga Group, penjualan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk oleh Panin Group ke Fairfax Asia, penawaran obligasi 3 miliar Euro untuk Pemerintah Indonesia, dan restrukturisasi utang PT Garuda Indonesia senilai US$895 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: