Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fahri dan Dhani Gabung Gerakan Arah Baru Indonesia

        Fahri dan Dhani Gabung Gerakan Arah Baru Indonesia Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi nasional Fahri Hamzah dan juga Musisi Ahmad Dhani menghadiri deklarasi organisasi kemasyarakatan Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Jawa Timur yang berlangsung di salah satu hotel di Sidoarjo, Minggu.

        Dalam orasinya, Fahri yang juga sebagai pendiri "Garbi" mengatakan, berdirinya "Garbi" bukan atas dasar kekecewaan.

        "Tapi niat yang baik, gagasan maju, dan sebagainya untuk menuju Indonesia sebagai negara lima besar dunia," katanya di hadapan ribuan peserta yang hadir dalam kegiatan itu.

        Menurutnya, Garbi bukan partai, sehingga tidak akan ada gambarnya dalam Pemilu 2019. Namun, pada kesempatan ini, dirinya juga sempat berulang kali menyinggung calon pemimpin yang layak dipilih untuk membawa Indonesia lebih maju.

        Dirinya tidak menyebut nama, tapi ada beberapa petunjuk yang disampaikan di antaranya, calon presiden yang kuat dan tegas.

        "Saya kira bapak-ibu semua sudah bisa membedakan. Karena hanya ada dua calon," ucapnya.

        Usai orasi Fahri, acara dilanjutkan shalawatan bersama, termasuk juga dengan musisi Ahmad Dhani yang juga hadir dalam kesempatan itu.

        Bersama ribuan peserta yang hadir, Dhani membawakan Sholawat Asygil dan acara kemudian ditutup dengan doa.

        Sementara itu, Ketua Garbi Jatim Ahmad Hasan Bashori menyampaikan bahwa deklarasi Garbi Jatim digelar setelah deklarasi digelar di berbagai daerah di Jawa Timur.

        "Ini puncak deklarasi Jawa Timur. Dan secara nasional, berbagai provinsi juga telah menggelar acara serupa. Sudah ada 25 provinsi. Rencananya, pada Februari nanti baru akan digelar deklarasi Nasional," tuturnya.

        Ia menjelaskan, Garbi adalah ormas, bukan partai. "Garbi" lahir pada 2018 atau 20 tahun setelah reformasi. Dan ormas ini memberikan kebebasan anggotanya untuk memilih pemimpin bangsa.

        "Tapi tentunya, pemimpin yang memiliki gagasan dan mampu membawa Indonesia menuju kejayaan. Menjadi negara lima besar terbesar di dunia," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: