Dompet Digital Akan Eliminasi Pembayaran Tunai dalam Penjualan Tiket Hiburan

Dalam industri hiburan, konsep online-to-offline dalam pembelian tiket diproyeksi akan menjadi tren di tahun ini. Hal itu didukung dengan jangkauan sistem pembayaran digital kepada masyarakat unbankable (belum memiliki akses ke bank) yang selama ini masih membeli tiket secara offline.

VP Business Development Loket, Anvid Erdian menjelaskan, pembelian tiket secara konvensional lama-kelamaan akan hilang dengan semakin meningkatnya adopsi teknologi masyarakat. Adopsi teknologi, baik dalam cara memesan maupun membayar tiket, juga akan berubah secara perlahan.

"Orang-orang itu akan mengadopsi teknologi dengan sendirinya. Karena lama-kelamaan sifat konvensionalnya sudah tidak digunakan lagi, misal beli tiket pakai kertas, beli tiket lewat loket," ujar Anvid, Kamis (31/1/2019).

Mengapa Anvid berkata demikian? Menurutnya, masyarakat yang belum tersentuh layanan bank masih mendominasi. Berdasarkan tingkat inklusi finansial Indonesia saat ini, masih ada sekitar 40% masyarakat yang unbankable.

Ia memaparkan, "Itu yang kami lihat di sektor olahraga, di bola, karena banyak yang belum punya akses ke perbankan. Tapi, bukan tidak mungkin adopsinya bisa meningkat. Sebab untuk membuat e-wallet itu mudah kan?"

Dalam kacamata pria itu, dompet digital akan mengeliminasi pembayaran secara offline ke depannya. Karena layanan pembayaran digital bersifat instan. Sekali daftar lewat aplikasi, isi ulang saldo, maka pengguna sudah bisa memakainya dalam transaksi.

"Dengan cara instan itu, akan semakin banyak orang beli tiket secara online dari ponsel mereka. Tapi, memang membutuhkan waktu," ujar Anvid kepada Warta Ekonomi.

Jadi, menurutnya, sistem pembayaran digital memengaruhi tingkat adopsi teknologi dalam pembelian tiket hiburan. Lebih lanjut, kebijakan pemerintah menjadi salah satu pendukung dalam peningkatan adopsi teknologi di industri hiburan, khususnya dalam pembelian tiket.