Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PKS Bela CEO Bukalapak Soal 'Presiden Baru': Jangan Lebay

        PKS Bela CEO Bukalapak Soal 'Presiden Baru': Jangan Lebay Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Pencapresan PKS, Suhud Aliyudin, mengatakan cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky soal 'presiden baru' tidak disikapi berlebihan. Sebab perbedaan politik dalam demokrasi adalah hal yang biasa.

        "Jangan lebay-lah. Afiliasi politik jangan mengalahkan kewarasan. Perbedaan pilihan politik di negara demokrasi hal yang biasa," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/2/2019).

        Ia menilai apa yang disampaikan Zaky sama sekali tidak menunjukkan keberpihakan pada pasangan capres-cawapres tertentu. Justru, hal itu perlu diapresiasi.

        Baca Juga: CEO Bukalapak Minta Maaf: Saya Menyesali Kekhilafan Tindakan Saya

        "Justru yang disampaikan CEO Bukalapak harus diapresiasi karena mengingatkan semua pihak, termasuk para capres, untuk memberi perhatian yang besar pada bidang penelitian dan pengembangan ilmiah," jelasnya.

        Sebelumnya, CEO dan founder Bukalapak, Achmad Zaky membuat klarifikasi resmi terkait cuitannya menyebut 'presiden baru' yang memicu protes sebagian netizen. Ia mengaku khilaf dan memastikan cuitan itu tidak terkait Pilpres 2019.

        Baca Juga: Wah! Sedikit Lagi Prabowo Sejajar Jokowi

        Mewakili Bukalapak, Achmad Zaky memohon maaf atas segala kesalahpahaman yang timbul. Ia menegaskan cuitan tersebut tidak bermaksud mendukung atau tidak mendukung calon presiden tertentu, melainkan ajakan bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

        "Saya, Achmad Zaky, selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," terangnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: