Perjalanan hidup seseorang memang berbeda-beda. Ada yang sudah terlahir kaya raya dan ada yang harus berjuang mati-matian untuk jadi kaya. Seperti deretan nama di bawah ini, orang kaya raya yang dulunya pernah bekerja sebagai petugas kebersihan atau cleaning service. Mereka merintis kesuksesan dengan perjuangan.
Enggak ada yang menyangka bahwa petugas kebersihan bisa menjadi orang sukses yang kaya raya dan hartanya enggak abis-abis. Siapa saja mereka? Mari simak ulasannya:
Baca Juga: Mantul! 4 Kualitas Ini Cuma Pengusaha Sukses yang Punya
1. Sean Conlon
Pertama, ada Sean Conlon, pendiri Sussex & Reilly (?Sussex?), perusahaan broker real estate yang berbasis di Illinois ini terlahir dari keluarga yang sederhana. Dulu ia sempat mencoba peruntungan bekerja sebagai petugas kebersihan di Chicago.
Conlon lahir di kota kecil di Irlandia, dan tinggal di rumah seluas 92 meter persegi dengan tujuh orang anggota keluarga. Di tahun 1990, ia memutuskan untuk merantau ke Chicago, Amerika Serikat hanya dengan membawa uang US$500 untuk mencari pekerjaan.
Baca Juga: Elang Gumilang, Sempat Jual Donat, Saat Ini Jadi Pengusaha Properti Hebat
Selang tiga tahun kemudian, dirinya bekerja sebagai salesman dalam perusahaan developer real estate Koenig & Strey. Dengan kehadiran Conlon di sana, perusahaan itu pun semakin semangat untuk meraih kejayaan.
Masuki tahun 2000, akhirnya ia mendirikan perusahaan broker real estate miliknya sendiri. Hanya berawal dari 10 karyawan, perusahaan itu pun terus berkembang hingga menjadi salah satu pemain utama di pasar properti Chicago.
Akhirnya, di tahun 2013 dia pun menjalin afiliasi dengan Christie?s International Real Estate yang kerap memasarkan properti mewah. Dan di tahun 2017, lahirlah Conlon Capital, sebuah perusahaan keuangan yang bergerak di bidang kredit properti. Enggak ada yang mengira bahwa dirinya bisa sukses dan kaya raya hingga saat ini.
2. Gail Evans
Mantan manajer Microsoft, Gail Evans ini di tahun 1980an hanya bekerja sebagai petugas kebersihan di Eastman Kodak lho. Dia mengaku bahwa dirinya hidup miskin, namun keluarganya penuh dengan kebahagiaan.
Mengutip wawancaranya di CNBC, Evans bercerita tentang perjalanan hidupnya. Setelah lulus SMA, ia sempat melanjutkan studinya ke New York. Namun dia gak melanjutkannya karena harus bekerja membantu keluarga. Tapi sembari bekerja, dia akhirnya memilih untuk kuliah di Nazareth College.
Baca Juga: 8 Fakta tentang Bill Gates, Co-Founder Microsoft
Singkat cerita, meskipun hidup miskin dan enggak mampu membeli komputer, Evans mengaku bahwa dirinya memang seorang petugas kebersihan, tapi dia mengerti hal-hal yang berkaitan dengan software komputer, dan dia pun bercita-cita jadi teknisi software.
Selulusnya dari kuliah, terus diapun bekerja di Kodak namun, bukan sebagai seorang cleaning service lagi. Dan di tahun 1999, dia menjadi Chief Technology Officer Kodak.com. Di situlah kariernya meroket.
3. Do Won Chang
Pria ini adalah pendiri toko pakaian Forever 21 yang pasti sering kamu temui di mall-mall. Saat ini, pasangan ini ditafsir Forbes mengantongi kekayaan sebesar US$3,1 miliar atau Rp43 triliun. Tapi jangan salah, sebelum Do Won Chang sukses mendirikan bisnis ini bersama istrinya, Jin Sook Chang, mereka hanyalah seorang imigran Korea Selatan yang hidup susah di Amerika Serikat.
Baca Juga: Meski Jatuh Bangun, Yasa Singgih Sukses Jadi Bos Brand Fesyen Miliknya
Pasangan ini enggak fasih berbahasa Inggris dan enggak memiliki gelar sarjana. Ketika berimigrasi ke AS, Do Won Chan hanya sebagai pekerja serabutan. Di pagi hari dia bekerja di kedai kopi, dan siang di pom bensin. Dia juga buka menawarkan jasa sebagai petugas kebersihan panggilan. Sementara itu, sang istri adalah penata rambut.
Inspirasi bisnis Chang berawal ketika ia melihat pengusaha kaya yang mengendarai mobil mewah ternyata berbisnis di industri pakaian. Dari sanalah ia memberanikan diri ingin mendirikan bisnis garmen.
Enggak langsung menjalankan idenya itu, dirinya mengumpulkan uang dari hasil bekerja dahulu untuk modal. Setelah terkumpul, ia pun membuka toko pakaian seluas 900 meter pesergi di Los Angeles.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: