Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno enggan berkomentar soal puisi yang dibacakan Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Neno Warisman, di Munajat 212.
Menurutnya, doa yang dipanjatkan di tahun politik pasti dikaitkan dengan politik. "Saya nggak ahli doa, saya nggak layak berkomentar soal doa, tapi di tahun pilitik ini jangankan doa pernyataan apapun juga diinterprtasikan secara politis," katanya di Bali, Sabtu (23/2/2019).
Lanjutnya, ia mengajak semua pihak untuk menanggapi puisi tersebut dengan kepala dingin.
"Saya hanya mengajak mari kita dewasa, mari kita melihat proporsinya sendiri-sendiri jangan terlalu memancing dan memanaskan suasana. Mari kita sejukkan suhu politik ini se-cool mungkin, politik sesantun mingkin sehingga masyaramat bawah bisa melihat elitenya. Kalau masyarakat melihat elitenya betul-betul memiliki komitmen agar tidak dipolitisi Insyaalah kita melewati 17 April dengan kegemilangan," jelasya.?
Selain itu, ia menyerahkan kepada Bawaslu bila menemukan pelanggaran dalam acara Malam Munajat 212. Tegasnya, soal puisi doa itu adalah urusan Neno Warisman.?
Baca Juga: Neno Bukan Fanatik Agama, TKN Membela?
"Saya serahkan kepada Bawaslu yang memang mebangani masalah itu, tapi bagi saya seorang dia berdoa itu hubungan dia langsung dengan sang pencipta. Jadi kalau masuk ke ranah politik akhirnya kembali lagi rawan diinterpretasikan secada politis," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan tidak mau komentar soal puisi tersebut. Ia juga mengajak para elite politik untuk tidak menggoreng puisi Neno menjadi politis.
Baca Juga: Sandiaga itu Sangat Siap Hadapi Ma'ruf, Meski Pakai...
"Menurut saya nggak ahli berkomentar soal doa tersebut. Saya berharap jangan terus kita memperuncing mari turunkan ego kita. Doa is doa buat saya itu interpetasinya tidak usah terlalu dilihat dari analisa politik," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil