Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Puteri Indonesia: Ahli Bidang Teknologi dan Wirausaha

        Kisah Puteri Indonesia: Ahli Bidang Teknologi dan Wirausaha Kredit Foto: Youtube
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ada lagi satu sosok wanita asli Tanah Air yang membuat bangga. Stephanie Yoe, finalis Puteri Indonesia asal DKI Jakarta tahun 2015 yang bukan hanya cantik fisiknya, melainkan juga cerdas otaknya. Pasalnya, ia juga ahli dalam bidang wirausaha dan teknologi.

        Perjalanan kariernya tak langsung tertuju pada dunia teknologi. Dunia yang didominasi oleh kaum adam itu mulai ia selami di tahun 2016. Sebelumnya, ketika menginjak usia 19 tahun, ia mulai tertarik dalam bidang wirausaha. Pasalnya, ia merupakan generasi ketiga keluarganya yang berhak meneruskan perusahaan kelapa milik keluarga.

        Selain mengenyam bisnis industri kelapa, Stephanie mulai tertarik dalam bidang startup teknologi. Ia mulai menimba ilmu di Monk's Hil Ventures di bawah arahan Peng T. Ong. Langkah pertamanya adalah mengambil peran dalam pengembangan situs jual-beli online, Blibli.

        Akhirnya, setelah merasa cukup matang dalam ilmu teknologi, Stephanie memutuskan untuk mendirikan startup teknologi miliknya sendiri, CutBroker pada tahun 2016.

        Baca Juga: Penuh Inspirasi! Deretan Perempuan Ini Mampu Jadi Pemimpin Perusahaan

        Ketika ditanya tentang alasan utama yang membuatnya memutuskan untuk membangun startup sendiri, Stephanie mengatakan, ?Tujuan hidup saya adalah membantu menciptakan dampak yang menguntungkan, berkelanjutan, dan positif bagi semua orang yang tinggal di Indonesia. Mirip dengan bagaimana saya melihat keberadaan musik dan seni menghibur publik dan memberikan kesenangan dan kehangatan, saya melihat kewirausahaan sebagai saluran kreatif bagi saya untuk menyalurkan energi dan bakat saya juga.?

        CutBroker merupakan startup teknologi dengan layanan properti yang memungkinkan pencari rumah terhubung dengan pemiliknya tanpa perlu perantara.

        ?Saya menyadari bagaimana perantara menggunakan konsumen untuk mengambil bagian yang lebih besar melalui penawaran mereka, jadi ide saya adalah memotong bagian mereka dan membantu konsumen,? ungkap Stephanie.

        Baca Juga: Panutan! 10 Srikandi Hebat di Balik Gemilangnya E-commerce Indonesia

        Tak ada proses yang mulus, kegagalan sudah menjadi sahabat akrab di dalamnya, Stephanie juga kerap merasakan kegagalan dalam perusahaan rintisannya itu.

        ?Sayangnya, kami terlalu dini untuk merilisnya ke publik karena itu bukan waktu yang tepat sama sekali.?Selain itu, banyak pemilik rumah generasi tua tidak keberatan membayar komisi untuk menyelamatkan mereka dari banyak masalah.?Mereka lebih suka membayar biaya komisi 3 persen, daripada berurusan dengan orang asing yang melecehkan mereka,? jelas Stephanie.

        Dia pantang menyerah. Keberhasilan CutBroker mulai terlihat ketika banyak milenial yang memutuskan untuk membeli lebih banyak rumah dan tak tertarik menggunakan perantara. Mulai dari sanalah, kondisi keuangan CutBroker mulai berhasil.

        Baca Juga: Kupas Tuntas Bisnis E-commerce Besutan Istri Bos Bukalapak

        ?Kami jatuh tujuh kali, tapi bangkit delapan kali. Saya menghadapi banyak kegagalan dan membuat banyak pilihan buruk, tetapi saya tidak pernah membiarkannya menguras tujuan saya untuk tetap berpegang pada misi saya.?Saya juga telah belajar bahwa saya harus bertanggung jawab atas pilihan saya dan memilikinya.?Jika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang saya harapkan, maka saya sendiri yang menentukan bagaimana cara memperbaikinya,? tegas Stephanie.

        Tak pernah merasa puas dengan keberhasilan. Stephanie mulai bergabung dengan raksasa Indonesia JAPFA. Selain itu, Stephanie saat ini juga berinvestasi dalam startup dan proyek pribadi di Indonesia dan ia sekarang bekerja sebagai pemodal ventura di Fenox Captial, di Jakarta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: