Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Setelah IoT Kini Ada AIoT, Apa Lagi Itu?

        Setelah IoT Kini Ada AIoT, Apa Lagi Itu? Kredit Foto: Microsoft Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Synnex Metrodaya Indonesia (SMI) baru-baru ini menjalin kemitraan dengan Intel Corporation untuk menjadi mitra bisnis internet of things (IoT) Solution Aggregator di Indonesia. Melalui kolaborasi tersebut, SMI juga akan menginisiasi artificial intelligence of things (AIoT) dengan meluncurkan kompetisi OpernVINO.

        Apa itu AIoT? Dari namanya sekilas sudah terlihat jelas, ini pasti IoT dengan kecerdasan buatan di dalamnya. Seperti dikutip dari Disruptionhub, pada 2022, lebih dari 80% proyek IoT perusahaan diprediksi akan menampilkan komponen AI. Artinya, ekspansi IoT, peningkatan konektivitas, dan kematangan AI itu sendiri, merupakan hal yang penting.

        Konvergensi berbagai teknologi adalah strategi dan tren, yakni dengan menggabungkan berbagai kemampuannya untuk menciptakan hasil yang lebih baik. Dengan menggabungkan AI dan IoT, obyek yang terhubung berubah dari sensor pasif menjadi mesin pembelajaran data.

        Baca Juga: Ajib! Kapal Pesiar Carnival Pakai IoT dan AI Wujudkan Smart City di Samudra

        IoT mendapatkan manfaat dari kemampuan analisis data lanjutan AI, sedangkan aplikasi AI menerima informasi secara real-time dari jaringan yang luas. Tanpa AI, data yang bersirkulasi dalam IoT akan gagal mencapai potensi penuhnya, dan tanpa IoT, sistem AI akan kosong tanpa data yang kaya.

        Contoh AIoT yang paling jelas digunakan adalah dalam produk ritel. Smart speakers misalnya, secara aktif melakukan adaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan penggunanya. Peralatan atau produk pintar rumah tangga lainnya pun melakukan hal yang sama.

        Karena itu, dalam industri IoT, pentingnya AI dalam jaringan yang terhubung menjadi lebih jelas. IIoT meningkatkan sistem industri dengan meningkatkan komunikasi machine to machine dan human to machine, dan dengan memanfaatkan data sensor untuk membuat jaringan berjalan lebih efisien. Dengan mnambahkan kekuatan AI, rantai pasokan akan menjadi lebih sehat, lebih terhubung, dan terhindar dari kerentanan kerusakan.

        Menerapkan AI ke perangkat IoT juga merupakan langkah menuju data IoT sebagai layanan. Informasi yang dikumpulkan oleh sesuatu yang cerdas akan menginformasikan cara mengambil keputusan. Ini menunjukkan perpindahan dari produk ke layanan, memaksa produk untuk menawarkan manfaat?lebih dari fungsionalitas kepada pengguna. Melalui AIoT, obyek akan memaksimalkan potensinya baik dalam jaringan maupun sebagai perangkat yang berdiri sendiri.

        Baca Juga: AI IBM Bisa Prediksi Pekerja yang Mau Resign, 95% Akurat

        Sementara kompetisi OpenVINO yang digagas oleh SMI dan Intel, ialah untuk menciptakan toolkit yang memungkinkan bisnis menerapkan computer vision dan belajar mencari solusi secara mendalam dengan cepat dan lebih efektif di beberapa aplikasi. Intel AI sendiri, yang saat ini dalam tahap produksi, menawarkan berbagai perangkat, mulai dari piranti lunak untuk mengembangkan perangkat sehingga dapat berkembang sebagai solusi AI.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: