Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dituding Rizieq Sebagai Pengkhianat, Jawaban Yusril Seperti Gledek

        Dituding Rizieq Sebagai Pengkhianat, Jawaban Yusril Seperti Gledek Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Tangerang -

        Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memberikan klarifikasi terkait tudingan yang dilontarkan oleh Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

        Menurutnya, tudingan tersebut tidaklah tepat. Pasalnya, ia mengaku tidak pernah diberikan amanat apapun oleh Rizieq.?

        "Apa yang dikhianati, orang saya tidak pernah diberikan amanah oleh Habib," katanya saat dalam acara Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia, di Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Rabu (10/4/2019).

        Baca Juga: Polemik Yusril dengan Habib Rizieq Tak Berefek

        Lanjutnya, ia pun menjelaskan, di tengah ribuan kiai yang hadir. Tegasnya, ia mengaku tidak memiliki rekam jejak membohongai banyak orang, termasuk pada ulama dan kiai,

        "Bahasa lisannya, Prabowo ini 'Islam-nya tidak jelas' berasal dari kata-kata Rizieq sendiri. Belakangan dikatakan, saya dibilang bohong dan lebih dari dua tahun lalu tidak ada komunikasi dengan Rizieq," tegasnya.

        Ia pun menjelaskan, sejak mulai zaman Presiden Soeharto, dirinya telah dipercaya menulis pidato dan surat kenegaraan. Setiap pidatonya, tidak ada yang diprotes oleh Soeharto.

        Baca Juga: Fahri Sebut Jokowi Konyol hingga Bawa-Bawa Nama Yusril

        Sambungnya, begitupun saat dirinya menjabat sebagai sekretaris M Natsir, Mantan Perdana Menteri Indonesia. Dia juga yang bertugas menulis surat-surat dan pidatonya, dan tidak ada yang pernah diprotes. Saking percayanya, ia mengaku pernah diserahkan kertas kosong untuk menulis surat yang sudah ditandatangi terlebih dulu.

        "Saya pernah menulis pidato dan surat-surat Soeharto selama sekitar 7 tahun. M Natsir juga sama, 14 tahun menjadi sekretaris beliau, staf beliau. Alhamdullilah, sampai Pak Natsir meninggal dan Pak Harto wafat, belum pernah saya khianat beliau," tandasnya.

        Jika sekali saja saat itu Yusril berbuat salah dan khianat, saat ini dia yakin tidak seperti sekarang. "Sekali saya khianat habis saya," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: