Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Berhenti di Phapros, Kimia Farma Berburu Perusahaan Farmasi Vietnam

        Tak Berhenti di Phapros, Kimia Farma Berburu Perusahaan Farmasi Vietnam Kredit Foto: Kimia Farma
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) tengah gencar melakukan ekspansi bisnis. Tak puas mencaplok PT Phapros Tbk (PEHA), BUMN Farmasi ini pun tengah berburu perusahaan farmasi di Vietnam untuk dikuasai.

        Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basir mengungkapkan jika saat ini ada dua perusahaan farmasi yang sedang didekati oleh perseroan. Akan tetapi, saat ini perseroan masih mempelajari regulasi investasi di negara tersebut. Pasalnya, Perseroan berniat untuk menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan itu.?

        ?Akusisi perusahaan farmasi di Vietnam, masih proses kita masih pelajari regulasi. Sebenarnya potensinya besar, karena farmasi disana masih impor. Kita coba cari yang majority jadi ada dua company yang force sale, kita baru dapat info ada satu lagi yang mau lepas,? katanya, di Jakarta, Selasa (7/5/2019).

        Baca Juga: Kimia Farma Bakal Terbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun?

        Menurut Honesti perusahaan-perusahaan yang sedang diincar oleh perseroan tersebut merupakan perusahaan farmasi yang masuk dalam jajaran tiga besar di Vietnam.??Yang incar ranking 1 sama ranking 3. Chain nomer 3 sekitar 60-an, kalau yang nomer 1 sekitar 100-an,? jelasnya.?

        Ia menyebutkan jika nantinya dana akuisisi akan berasal dari dana belanja modal perusahaan yang senilai Rp4,2 triliun. Dimana, sekitar Rp2,5 triliun akan dialokasikan untuk bisnis organik dan sisanya Rp1,7 triliun untuk bisnis non-organik.?

        Baca Juga: Mau Fokus Ekspansi, Kimia Farma Lakukan Ini

        Hingga kuartal pertama tahun ini, perseroan telah membelanjakan dana capex sebesar Rp1,6 triliun yang sebagian besar digunakan untuk mengakuisisi saham PT Phapros Tbk (PEHA).?

        ?Yang Rp1,7 triliun itu untuk anorganik, Rp1,36 triliun kan udah kepake Phapros sisanya kalau itu lebih tinggal alokasi dari organik yang Rp2,5 triliun gitu,? tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: