Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) akan menguji coba program visa jangka pendek baru untuk freelancer teknologi yang ingin bekerja di Malaysia. Program Digital Freelancer bertujuan untuk menarik talenta asing di bidang blockchain untuk bekerja di Malaysia.
Menurut The Star dilansir dari KrAsia (24/6/2019), Wakil Ketua Pengembangan dan Pertumbuhan Ekosistem MDEC, Norhizam Abdul Kadir mengatakan, proposal untuk program tersebut telah diserahkan ke Departemen Imigrasi dan Kementerian Dalam Negeri untuk dipertimbangkan.
Baca Juga:?Mr Bitcoin, ?The Blockchain Cyborg? di Dunia Nyata
MDEC akan bermitra dengan organisasi blockchain yang berbasis di Singapura, Nem Foundation, dan pasar kerja lintas batas Estonia, Jobbatical untuk menjalankan program Digital Freelancer.
Secara khusus, Nem Foundation akan menentukan jenis-jenis talenta yang dibutuhkan. Sementara Jobbatical akan membantu menyediakan sumber daya manusianya.
Jumlah visa yang akan diterbitkan bergantung pada proyek yang dijalankan oleh perusahaan blockchain di Malaysia.
Baca Juga: Transaksi Go-Pay Gunakan Blockchain, Apa Jadinya?
Malaysia sedang merencanakan untuk menerapkan teknologi blockchain dalam industri seperti energi terbarukan, minyak kelapa sawit, dan keuangan syariah. Ketiganya merupakan industri terbesar negeri jiran tersebut.
Penang, dijuluki sebagai Sillicon Valley di wilayah Timur, juga akan segera mengimplementasikan solusi blockchain untuk melacak rantai pasokan makanannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: