Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Putusan MK Final, Perdebatan Politik Harus. . . .

        Putusan MK Final, Perdebatan Politik Harus. . . . Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori, meminta kepada seluruh pihak untuk mengakhiri perdebatan terkait Pilpres 2019. Hal itu mengingat sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) telah diputuskan dan hasilnya menolak seluruh gugatan yang diajukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno

        "Harus diakui bahwa pilpres kali ini menghasilkan polarisasi yang sangat kentara di tengah masyarakat. Maka dengan hasil putusan MK ini adalah momentum untuk mengakhiri konflik, maupun hasutan tentang kecurangan Pemilu,? katanya, Sabtu (29/6/2019).

        Baca Juga: Prabowo: Perjuangan Masih Belum Selesai

        Ia berharap seluruh pihak untuk menerima keputusan tersebut. Sebab, putusan itu bersifat final dan mengikat.

        ?Saya berharap semua pihak mau menerima putusan MK, dan perdebatan mengenai hasil pemilu telah selesai,? ujarnya.

        Ia mengajak kepada seluruh pendukung Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf untuk kembali bersatu dalam membangun Indonesia.

        Baca Juga: Kalau Ketemu Jokowi, Prabowo Jangan Sampai. . ., PAN: Malu Lah!

        ?Jangan sampai energi bangsa ini habis gara-gara urusan Pilpres. Mari kita bersama-sama bersatu, membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,? kata dia.

        Seperti diketahui, berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional untuk Pilpres 2019 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pasangan Jokowi-Ma?ruf dengan nomor urut 01 unggul dari pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.

        Baca Juga: Sandiaga Mau Jadi Kader, PAN: Ini Bukan Partai Kaleng-Kaleng!

        Pasangan nomor urut 01 memperoleh 85.607.362 atau 55,50 persen suara, sedangkan perolehan suara pasangan nomor urut 02 sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen suara. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: