Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PT AKI Teken MoU dengan PCM dalam Pembangunan Pelabuhan Warnasari Cilegon

        PT AKI Teken MoU dengan PCM dalam Pembangunan Pelabuhan Warnasari Cilegon Kredit Foto: PT Amindotek Group
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Amindotek Group melalui anak perusahaannya PT Akar Kaniis Indonesia? melakukan Memorandum of? Understanding (MoU) dengan PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM), dalam pembangunan fasilitas penunjang pelabuhan Warnasari seluas 35 hektar.

        Menurut Direktur Utama PT PCM H. Arif Rivai SH, MSi, kerja sama yang di tanda tangani terkait pengelolahan lahan seluas 35 hektar yang di peruntukan pergudangan, penimbunan, fasilitas BBM.

        "Jadi MoU ini murni pengolahan lahan untuk menunjang lahan 10 hektar yang akan di kelolah oleh PT Duta Tong Yang Indonusa terkait pembangunan dermaga dan jembatan," ujar Arif Rivai di hotel Fairmont Jakarta, Jumat malam (28/6/2019).

        Baca Juga: Tenaga Kerja Bongkar Muat Secara Ilegal Duduki Pelabuhan Berau

        Arif menerangkan bahwa MoU ini hanya sebatas kesepahaman dan belum mengarah pada pembahasan hak dan kewajiban kedua belah pihak.

        "Terkait dengan pola kerja sama yang di tawarkan dengan opsi pembagian keuntungan atau shering profit, namun hal itu masih perlu di kaji secara komprehensif lewat tim bersama yang di bentuk," jelas Arif.

        Walikota Cilegon Edi Ariadi mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan sebuah momentum yang sangat penting, karena merupakan bentuk kemajuan nyata dari niat dan upaya seluruh elemen masyarakat Cilegon yang ingin memiliki pelabuhan daerah demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Lantaran Banten provinsi yang produktif karena banyak kawasan industri dan pintu masuk ke Jakarta. Karenanya, maksimalisasi fungsi pelabuhan harus dilakukan dengan baik sehingga bisa beri kemaslahatan bagi masyarakat.

        Baca Juga: Kemenhub Dorong Pembangunan Pelabuhan di Cilegon

        "Perjuangan masyarakat Cilegon untuk memiliki pelabuhan telah melalui proses yang panjang. Dimulai sejak tahun 2002, saat kepemimpinan Walikota Cilegon Alm. Tb Aat Syafaat yang dengan berani mengeluarkan Perda nomor 1 tahun 2001 tentang kepelabuhanan di Kota Cilegon. Pembanguan Pelabuhan Warnasari secara ekonomi dapat meningkatkan perekonomian masyarakar Kota Cilegon," jelas Edi.

        Edi pun berharap, setelah penandatangan MoU ini kedua belah pihak dapat segera bergerak melakukan percepatan pembangunan Pelabuhan Warnasari dengan tiga tahapan utama, yaitu jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

        "Dengan tiga tahapan utama tersebut saya yakin pembangunan pelabuhan Warnasari dapat di percepat. Pemerintah dalam hal ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi pembangunan pelabuhan ini dengan mensupport perizinan," ungkap Edi.

        Baca Juga: Menhub Pastikan Pelabuhan Patimban Beroperasi Pertengahan 2020

        Sementara Chief Executive Officer Grup Amindotek, RM Aryo Maulana, mengatakan ketertarikannya berinvestasi dalam pembangunan pelabuhan Warnasari karena memiliki keunggulan, yaitu seperti lokasi dan akses masuk yang strategis.

        "Pelabuhan Warnasari tepat berada di pusat kawasan industri Cilegon sehingga menjadi pilihan utama yang strategis, dekat dan optimal dalam melayani kapal serta bongkar muat barang kebutuhan industri. Sedangkan akses masuk dan keluar sangat strategis sehingga mempermudah alur masuk dan keluar kendaraan pengangkut muatan dari dan ke kapal," jelas Aryo.

        Penandatangan kerjasama PT Akar Kaniis Indonesia? dengan PT Pelabuhan Cilegon Mandiri? (PCM), dilakukan oleh Direktur Operasional dan Komersial? PT PCM Akmal Firmansyah dengan Direktur Utama PT Akar Kaniis Indonesia Aditya Fahrurozi di saksikan oleh DR. Reda Mantofani Asisten Umum Jaksa Agung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel:

        Berita Terkait