Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kapal Taiwan Tenggelam, 5 ABK Warga Negara Indonesia Dilaporkan Hilang

        Kapal Taiwan Tenggelam, 5 ABK Warga Negara Indonesia Dilaporkan Hilang Kredit Foto: Ilustrasi Kapal/Okezone
        Warta Ekonomi, Taipei -

        Seorang kapten berkewarganegaraan Taiwan dan lima anak buah kapal warga negara Indonesia (ABK WNI) dikabarkan hilang di laut usai penemuan sebuah kapal yang terbalik di perairan dekat Kepulauan DIaoyutai atau Kepulauan Senkaku. Kapal yang karam tersebut pertama kali ditemukan oleh penjaga pantai Taiwan pada Rabu, 7 Agustus.

        Dilaporkan Focus Taiwan, kapal benama Chuan Yi-Tsai No.1 telah meninggalkan Pelabuhan Wushi di Yilan, Taiwan pada 2 Agustus silam. Menurut keterangan pemilik, kapal rencananya akan bertolak menuju ke perairan di pantai timur Taiwan.

        Sang pemilik menambahkan, kapal seharusnya dijadwalkan kembali pada Minggu, 4 Agustus, namun telah hilang kontak sejak Selasa, sekira pukul 1 siang waktu setempat. Posisi terakhir kapal yang diketahui berada di 19 mil laut sebelah timur Kota Suao, Yilan.

        Menurut data penumpang, sedikitnya ada enam orang di dalam kapal saat kehilangan kontak, seorang kapten bermarga Lai, 66 tahun, warga negara Taiwan dan lima kru kapal warga negara Indonesia. Administrasi Penjaga Pantai (CGA) Taiwan dan rekan-rekan mereka dari Jepang mengirim kapal dan helikopter untuk mencari kapal yang hilang.

        Menurut informasi dari penjaga pantai Jepang, sebuah kapal patroli CGA menemukan sebuah kapal penangkap ikan yang terbalik dan terbelah dua dan mengambang di perairan dekat Kepulauan Diaoyutai pada Rabu, sekira pukul 7 pagi waktu setempat.

        Namun, kapal patroli yang melintas tidak dapat mengonfirmasi apakah kapal terbalik tersebut adalah Chuan Yi Tsai No. 1, karena jarak pandang yang buruk, sebuah jaket pelampung, dengan nama kapal yang lama tercetak dalam karakter tradisional China ditemukan di tempat kejadian.

        Kapal CGA meninggalkan lokasi karena angin kencang dan laut ganas, dengan Topan Lekima yang mendekat. CGA mengatakan bahwa misi pencarian dan penyelamatan akan dilanjutkan segera setelah cuaca memungkinkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: