Meskipun hubungan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tidak baik. Partai Demokrat tetap bersikeras ingin bergabung menjadi pendukung pemerintahan Joko Widodo dan Ma?ruf Amin (Jokowi-Ma?ruf).
Baca Juga: SBY-Jokowi Bertemu, AHY Bakal Untung?
Rupanya, Pengamat Politik dari Voxpol Indonesia Pangi Syarwi Chaniago menduga bahwa alasan Demokrat ingin merapat ke pemerintah adalah untuk memberikan panggung pada Ketua Kogasma Demokrat sekaligus putera sulung SBY, Agus Harimurty Yudhoyono (AHY) dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
?Alasan sederhana, bagaimana AHY punya panggung di tahun 2024, kalau menjadi calon presiden namun nggak pernah berpengalaman jadi Gubernur atau presiden kan repot juga soal kompetensi dan rekam Jejak beliau nantinya yang kurang mumpuni,? kata Pangi dikutip dari SINDOnews di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Pangi berpandangan, keinginan Demokrat ini akan sulit untuk diwujudkan karena hubungan Megawati dan SBY yang tidak baik. Apalagi, Mega akan sangat berhati-hati memberikan panggung menteri di pemerintahan periode kedua Jokowi ini, karena bukan tidak mungkin peristiwa SBY yang dulu menjadi menteri saat Mega menjabat Presiden, lalu tiba-tiba SBY mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres).
?Apalagi Megawati sangat berhati-hati betul, tidak mau mengasih panggung yang salah, dulu ketika SBY dikasih panggung menteri, di akhir-akhir mengundurkan diri lalu buat partai dan menjadi calon presiden, Yang akhirnya Megawati kalah,? paparnya.
Terlebih, lanjut Dosen UIN Jakarta ini, kalau Demokrat bergabung dalam koalisi pemerintah tentu saja dengan syarat berupa kursi menteri untuk AHY. Sehingga yang menjadi pertanyaan besar adalah, apakah Megawati rela memberikan panggung menteri untuk AHY.
?Sementara Megawati sengaja mengatur strategi supaya ngak ada matahari kembar, tidak ada lampu yang nanti terlalu terang di 2024 dibandingkan Anaknya yaitu Puan Maharani,? ujar Pangi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat