Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies, Jangan Buat Kebijakan Asal-asalan Dong!!!

        Anies, Jangan Buat Kebijakan Asal-asalan Dong!!! Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean menyatakan kebijakan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang Instruksi Gubernur (Ingub) yang menerapkan kebijakan perluasan Ganjil Genap untuk mengatasi kualitas udara di Jakarta kurang tepat.

        "Sebab persoalan polusi harus diselesaikan dengan cara yang kompeherensif dan kajian yang matang," ujarnya kepada wartawan, Kamis (12/9/2019).

        Baca Juga: Anies Kenang Amal Jariyah Habibie di Bidang Pendidikan

        Baca Juga: Demokrat Bilang Anies Pemalas, Kenapa Nih?

        Lanjutnya, ia menyarankan kepada Anies agar tidak membuat kebijakan yang asal-asalan. Menurutnya, solusi untuk mengurangi polusi udara sekaligus kemacetan yang pertama adalah dengan membuat Pengaturan jam kerja Swasta, PNS dan jam sekolah.

        "Hal itu dibuat bertahap, supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan secara bersamaan," jelasnya.

        Menurut dia, kalau Anies betul-betul serius ingin memperbaiki kualitas udara maka sepeda motor seharusnya diterapkan pembatasan.

        "Hal itu agar pengendara motor juga berpindah menggunakan angkutan umum," ujarnya.

        Sebab, ia mengatakan karena data jumlah pengendara motor di ibu kota dalam sehari bisa menembus kurang lebih 14 juta pengendara.

        Lebih lanjut, ia mengatakan Anies juga bisa membuat kebijakan dengan melakukan penerapan jalan berbayar di jalan-jalan besar.

        "Harus dikenakan biaya masuk kendaraan yang datang dari luar Jakarta," jelasnya

        Sambungnya, "Yang tak kalah penting adalah dengan melakukan gerakan tanam pohon bagi semua warga," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: