Analis Politik dan Demokrasi Universitas Islam Indonesia, Geradi Yudhistira menyebut banyak pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mulai mengkritisi kinerja dan kebijakannya selama memimpin Indonesia. Ia menilai hal tersebut dilakukan karena tak ingin Indonesia dikelola nakhoda yang ngeyel.
Menurut dia, pendukung Jokowi terbagi menjadi dua kelompok, ada pendukung yang memang rasioanal kritis dan ada pendukung yang mengidolakan Jokowi secara figur.
Sambungnya, pendukung Jokowi lebih banyak yang rasional kritis. Bahkan, ia mengibaratkan seperti kapal yang berlayar di laut.
Baca Juga: PR Besar Jokowi untuk Kabinet Kerja Jilid II
Baca Juga: 5 Kebijakan Strategis Jokowi Kerek Pertumbuhan Ekonomi 2020
Lanjutnya, ia mengatakan negara Indonesia yang demokrasi, dianggap sebagai kapalnya. Ia menyatakan masyarakat atau pendukungnya dianggap sebagai kapten, dan Jokowi adalah nakhodanya, yang menjalankan kapal.
"Nah kaptennya itu mengarahkan bahwa Anda harus ke sini harus ke sini, nah kalau nakhodanya melenceng maka kaptennya bilang eh kamu melenceng tuh, kamu harus balik lagi," ucapnya kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan dapat dinilai pendukung Jokowi paling banyak yakni kelompok yang rasioanal kritis.
Menurutnya, mereka tidak loyal pada Jokowi, melainkan takut jika demokrasi di Indonesia rusak jika Jokowi tetap menjalankan kebijakan yang salah.
"Nah pendukung Jokowi itu banyak yang seperti itu yang kritis, yang mereka loyal tidak pada nakhodanya tapi loyal kepada kapalnya, mereka takut kapal ini rusak," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil