Hacker alias peretas memiliki dua golongan, ada yang merusak, namun ada juga yang baik alias mencari celah keamanan. Golongan yang kedua itu menjadi pilihan Santiago Lopez asal Argentina. Peretas yang tergabung dalam tim peretas baik, HackerOne.
Melansir dari Business Insider (27/9/2019), pria yang baru berusia 19 tahun ini bisa meraup pundi-pundi dari kemampuannya menjadi peretas baik. Kini ia telah mendapatkan uang lebih dari US$1 juta atau kisaran Rp14,1 miliar sejak bulan Maret kemarin.
Semua penghasilan itu didapat dari bug bounty, yaitu mencari celah di website atau platform tertentu, yang jika dilaporkan ke pengelola bakal mendapat imbalan.
Baca Juga: Hati-Hati Jika Printer Bekerja Tanpa Perintah, Hacker Bisa Jadi Pelakunya
Ia belajar meretas sudah sejak berusia 15 tahun. Namun, ia baru bergabung ke kelompok HackerOne saat berusia 16 tahun dengan tujuan untuk mengasah kemampuannya lebih dalam lagi.
"Platform itu membuka kesempatan pada organisasi yang membayar banyak untuk celah keamanan, jadi saya punya peluang menghasilkan uang banyak dan sungguh bisa menapak karier dalam perburuan bug," jelasnya.
Baca Juga: Jutaan Akun YouTuber Ngetop Terancam Diretas Hacker, Akun Atta Halilintar...
Santiago rela menghabiskan waktunya untuk mencari celah keamanan. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan waktu 6 sampai 7 jam untuk meretas.
"Biasanya saya menghabiskan sekitar 6 atau 7 jam sehari melakukan hacking, jadi sudah seperti pekerjaan full time. Ketika menemukan bug, itu adalah perasaan terbaik di dunia," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar